Terdongkrak Kesepakatan Divestasi Saham Freeport, Ini Prospek Saham ANTM

Bareksa • 16 Jul 2018

an image
Penjaga toko menunjukan emas batangan Antam di salah satu toko emas di Bandung Jawa Barat, Kamis (15/3). PT Aneka Tambang (Antam) mengalami lonjakan laba bersih sebesar 110,61 persen atau sebesar Rp136 miliar sepanjang tahun 2017, daripada tahun sebelumnya yang mencapai sebesar Rp64,81 miliar. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

Pada perdagangan Jumat, harga saham ANTM melonjak 5,81 persen di level Rp910 per saham

Bareksa.com - Pasca penandatangan kesepakatan awal (head of agreement) antara PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum dengan Freeport-McMoRan Inc terkait divestasi saham PT Freeport Indonesia, harga saham PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) melesat pada akhir pekan lalu.

Pada perdagangan Jumat 13 Juli 2018, harga saham ANTM ditutup melonjak 5,81 persen dengan berakhir di level Rp910 per saham. Saham ANTM bergerak impresif pada perdagangan Jumat kemarin dengan ditransaksikan 9.623 kali dan nilai transaksi mencapai Rp157,92 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham ANTM pada akhir pekan kemarin antara lain Mandiri Sekuritas (CC) dengan nilai pembelian Rp40,81 miliar, kemudian Mirae Asset Sekuritas (YP) Rp16,82 miliar, dan CGS-CIMB Sekuritas (YU) Rp7,26 miliar.

Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi saham ANTM secara keseluruhan 25,84 persen, 10,65 persen, dan 4,6 persen.

Potensi Sinergi dengan Freeport

Direktur Utama Antam, Arie Prabowo Ariotedjo, mengatakan posisi Freeport ketika mayoritas sahamnya telah dimiliki Inalum akan menjadi sejajar dengan Antam.

"Freeport akan menjadi sister company kami, tapi kembali lagi potensi bagaimana kita bersinerginya," tutur Arie di kantor Antam, Jumat (13/7/2018) seperti dilansir dari CNBC Indonesia.

"Penanganan Freeport itu ditangani kebanyakan oleh tenaga Freeport. Memang ada kemungkinan beberapa produk, katakanlah diharapkan nanti subject to feasibility study-nya, misal anode slime, ada potensi disinergikan dengan Antam, untuk bisa dimurnikan menjadi emas dengan precious metal refinery-nya," ujarnya.

Anode slime atau lumpur anoda merupakan hasil tambang yang dapat diolah menjadi emas. Potensi atas produksi lumpur anoda itu di Freeport disebut memiliki kapasitas 6.000 ton per tahun yang bila dialihkan menjadi emas, dan akan menjadi 60 ton emas.

Akan tetapi, Arie tidak bisa memastikan berapa banyak dari kapasitas itu yang akan disinergikan dengan Antam. Sebab, dengan adanya sinergi tersebut kedua belah pihak masih harus tetap mengejar keuntungan masing-masing.

"Walau sister company atau sesama BUMN, tidak bisa penunjukkan langsung. Tetap saja kan," ujar Arie.

Arie menilai sinergi tersebut belum bisa dipastikan karena akan ada hitungan lebih lanjut. Semua akan tergantung pada bagaimana studi kelayakan terkait sejauh mana realisasi potensi sinergi tersebut.

Penjualan Emas Antam Meroket di Semester I 2018

Sepanjang semester I 2018, Aneka Tambang mencatatkan kenaikan penjualan emas hingga 385 persen. Pada periode tersebut penjualan emas Antam mencapai 13,1 ton. Jumlah itu jauh lebih tinggi dibandingkan capaian periode yang sama pada tahun lalu 2,7 ton.

"Kalau tahun lalu semester I jual emas 2,7 ton, tahun ini 13,1 ton. Jauh, lompat. Akhir tahun target kami mencapai 24 ton," tutur Arie.

Peningkatan itu memang disebut sebagai hasil dari strategi pengembangan pasar oleh perseroan, yang turut menunjang kinerja perusahaan menjadi positif di tengah harga emas yang tengah rendah.

Selain itu, produksi feronikel Antam pada periode yang sama juga melonjak 33 persen menjadi 12.400 kilogram (kg). Namun jumlah tersebut belum mencapai separuh dari target perusahaan sepanjang tahun ini.

"Bila dibandingkan dengan periode semester pertama tahun lalu jauh meningkat, karena kalau kita bicara tahun lalu sepanjang tahun memang hanya produksi 21.700 kg. Target tahun ini naik menjadi 26.000, semester I sudah tercapai mendekati 50 persen," jelas Arie.

Untuk semester II 2018, Arie yakin produksi Antam akan menunjukkan hasil yang lebih baik dari semester pertama. Dia berharap harga emas yang tengah turun bisa segera membaik.

Analisis Teknikal Saham ANTM


Sumber : Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham ANTM pada perdagangan Jumat kemarin membentuk bullish candle dengan long upper shadow yang menggambarkan saham ini bergerak positif dalam rentang yang lebar hingga sempat menguat 9,88 persen, meskipun pada akhirnya penguatannya tersisa 5,81 persen.

Selain itu, gap yang terjadi pada akhir pekan lalu menandakan ANTM sudah banyak diburu sejak awal perdagangan. Volume juga menunjukkan lonjakan menandakan adanya aksi pembelian dan antusiasme pelaku pasar yang meningkat pada saham ini.

Kemudian indikator relative strength index (RSI) terpantau masih bergerak naik mengindikasikan sinyal kenaikan yang kuat dengan target terdekat berada di resisten pada level Rp1.015.

(AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.