Tiga Perusahaan yang Tunda IPO Saham Ini akan Go Public di Semester II 2018

Bareksa • 10 Jul 2018

an image
Jajaran dewan komisaris, direksi, sekretaris perusahaan serta Jajaran manajemen WIKA Realty saat acara pelantikan pejabat dan pengesahan RKAP pada 12 Januari 2018, di Jakarta. (Sumber : http://www.wikarealty.co.id)

Ketiga perusahaan kemungkinan menggunakan buku audit keuangan Juni untuk kembali melakukan go public

Bareksa.com – Sebanyak tiga perusahaan yang menunda penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham pada semester I 2018, berniat melanjutkan aksi tersebut pada semester II tahun ini. Ketiga perusahaan tersebut kemungkinan menggunakan buku audit keuangan Juni untuk kembali melakukan go public.

Managing Director Danareksa Sekuritas, Boumediene H Sihombing, mengatakan tiga perusahaan yang menunda pelaksanaan IPO saham dan akan melanjutkan rencananya pada semester II tahun ini adalah PT Panca Mitra Multiperdana, PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty), dan PT Jaya Bersama Indo (Duck King).

“Kami sepakat melihat kemungkinan pada semester II,” kata Boumediene di Jakarta, Selasa, 10 Juli 2018.

Boumediene mengatakan meskipun telah sepakat melihat kemungkinan pada semester II tahun ini, namun belum ada pembicaraan lebih lanjut soal buku audit keuangan yang akan digunakan untuk IPO saham. Tetapi secara umum kelanjutan IPO saham akan dilakukan semester II tahun ini dengan terus memonitor perkembangan pasar.

Menurut Boumediene, umumnya ketiga perusahaan tersebut dapat menggunakan buku audit keuangan Juni 2018. Sebab apabila menggunakan buku laporan keuangan Maret, persiapan waktu IPO saham ketiga perusahaan itu terlalu pendek.

Pihaknya terus memperhatikan perkembangan pasar saham beberawa waktu terakhir secara intens. “Supaya nanti ketika masuk tidak ada risiko penundaan ulang,” ujarnya.

Pada akhir April 2018, Wika Realty telah melakukan due dilligence meeting IPO saham. Perseroan mengumumkan rencananya menerbitkan sebanyak 12,51 miliar lembar saham atau setara 25 persen dari modal disetor saat IPO saham.

Wika Realty menawarkan harga sahamnya di kisaran Rp195-255 per saham. Dengan begitu, perseroan berpotensi memperoleh dana Rp2,43 triliun hingga Rp3,19 triliun melalui IPO saham.

Sementara itu, Panca Mitra sebelumnya telah melakukan proses penawaran awal saham pada 7 Mei 2018. Perseroan berniat melepas 857,14 juta saham baru atau 30 persen dari modal ditempatkan.

Panca Mitra menawarkan harga sahamnya di kisaran Rp800-1.100, sehingga berpotensi meraup dana Rp685-943 miliar melalui IPO saham.

Panca mitra adalah perusahaan perusahaan pengekspor udang. Saat ini perseroan mengoperasikan pabriknya di Jawa Timur dan Kalimantan.

Perusahaan terakhir yang menuda IPO saham adalah perusahaan restoran Duck King. Sebelum menunda IPO saham, perseroan berencana menerbitkan sebanyak 403,8 juta saham baru.

Duck King menawarkan harga sahamnya pada kisaran Rp1.550-1.950 dan berpotensi mendapatkan dana Rp625 miliar hingga Rp787,4 miliar.

Pasar Saham Melemah

Penundaan pelaksanaan IPO saham ketiga perusahaan tersebut tidak terlepas dari kondisi pasar saham domestik. Sebelumnya pada saat ketiga perusahaan tersebut memulai proses penawaran, kondisi pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah dalam tren melemah.

Pada awal April 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh level 6.240 usai menguat sejak awal tahun. Namun, pada akhir Juni tahun ini, IHSG ditutup pada level 5.799, atau melemah 7 persen sejak awal April 2018.

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) April-Juni 2018

 

Sumber: Bareksa.com

 

(AM)