Raih Tambahan Modal, Fintech P2P Akseleran Kejar Target Pembiayaan

Bareksa • 05 Jul 2018

an image
Chief Marketing Officer Akseleran Andri Madian (kiri) bersama Chief Executive Officer Akseleran Ivan Tambunan (tengah) sedang memaparkan perkembangan bisnis Akseleran yang menyasar segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Jakarta, Kamis (5/7). (Issa Almawadi/Bareksa)

Hingga Juni 2018, total penyaluran pinjaman Rp67 miliar dan diharapkan mencapai Rp200 miliar pada akhir tahun

Bareksa.com – Industri kecil dan menengah (IKM) punya banyak pilihan untuk mengakses pendanaan dari perusahaan jasa keuangan. Salah satunya melalui kehadiran financial technology berbasis peer to peer (P2P) lending yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Satu yang belum lama hadir adalah Akseleran. Melalui PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia, fintech ini menawarkan kemudahan bagi usaha kecil dan menengah (UKM) untuk mendapatkan pendanaan khusus modal kerja maupun belanja modal (capex) mulai dari Rp75 juta hingga Rp2 miliar.

Kini, Akseleran memasuki babak baru dengan langkah ekspansif untuk menjangkau UKM dengan menyiapkan sales representatif dan persiapan mobile application untuk Android dan iOS. 

“Jika sekarang masih fokus Jabodetabek, kami akan ekspansi ke Yogyakarta, Solo hingga Semarang,” ujar Chief Executive Officer Akseleran Ivan Tambunan di Jakarta, Kamis, 5 Juli 2018.

Akseleran, kata Ivan, menyasar segmen UKM menengah atas dengan rerata pendapatan Rp1 miliar per bulan. Hingga Juni 2018, Akseleran yang baru memulai operasionalnya sejak Oktober 2017 telah menyalurkan pinjaman hingga Rp67 miliar.

Dari jumlah itu, rata-rata pinjaman yang dicairkan mencapai Rp500 juta. Ivan menyatakan UKM tak perlu repot memikirkan agunan dalam mencairkan pinjaman.

“Karena biasanya agunan bisa dalam bentuk tagihan, inventory atau pun barang modal hasil penggunaan capex,” imbuh Ivan.

Dengan profil borrowers (UKM) dari bidang konstruksi yang meliputi kontraktor dan subkontraktor serta industri kreatif, Ivan berharap Akseleran bisa menyalurkan pinjaman hingga Rp200 miliar sepanjang tahun ini.

Target ini didukung oleh keberadaan para investor yang berasal dari masyarakat yang telah mencapai 16.000 pihak.

Tak hanya itu, kekuatan permodalan Akseleran juga telah meningkat setelah masuknya New York based family office dan induk usaha PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk.

“Nilainya sekitar US$2 juta. Sehingga total modal kami mencapai kisaran puluhan miliar rupiah,” imbuh Ivan.

Akseleran juga memperkuat jaringannya dengan menggandeng beberapa perusahaan multifinance seperti Indosurya Finance, Globalindo Indo Finance, hingga yang terbaru adalah Andalan Finance.

Ivan menambahkan pihaknya dalam tahap pembicaraan dengan beberapa bank dan program pemerintah melalui Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB).

Tingkatkan Kepercayaan

Sebagai fintech yang menyalurkan pinjaman ke UKM dengan sumber dana dari masyarakat, tingkat kepercayaan menjadi penting. Ivan menegaskan, Akseleran bisa menjaga risiko gagal bayar dari para borrowers dengan rasio pembiayaan bermasalah (NPL) masih 0 persen.

Dengan risiko yang cukup rendah, Akseleran menawarkan return menarik bagi masyarakat yang ingin menanamkan dananya.

“Rata-rata 18 - 21 persen per tahun. Tapi, jangka waktu bisa dipilih oleh para lenders. Saat ini rata-rata 4 - 6 bulan,” ungkap Ivan.

Ivan juga menegaskan, Akseleran merupakan fintech yang sudah terdaftar di OJK. Bahkan, hingga saat ini Akseleran bersama dengan beberapa fintech P2P lending lainnya sedang dalam proses perizinan final.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat OJK sudah keluarkan izin final. Dengan begitu, kepercayaan dari masyarakat bisa semakin meningkat,” terangnya.

Chief Marketing Officer Akseleran, Andri Madian, mengatakan guna meningkatkan user experience, Akseleran sedang membangun dan menyiapkan mobile apps. Persiapan ini pun merupakan respons Akseleran dari masyarakat.

“Untuk saat ini masih web based. Tapi nanti segera bisa melalui apps baik Android maupun iOS,” kata Andri.

(AM)