Daftar Produk Reksadana Rekomendasi Bareksa Periode Juli 2018

Bareksa • 05 Jul 2018

an image
Ilustrasi investasi reksadana.

Investor reksadana yang sudah menjadi nasabah Bareksa tidak perlu bingung mencari produk terbaik

Bareksa.com - Kondisi pasar modal baik di dalam maupun luar negeri masih bergejolak. Investor yang memiliki reksadana sebagai instrumen investasinya perlu mengatur strategi untuk mengamankan investasinya agar memberikan keuntungan optimal.

Market Update

Per Mei 2018, angka Inflasi AS mencapai 2,8 persen (vs Konsensus 2,7 persen) atau tertinggi dalam 6 tahun terakhir.  Di sisi lain, tingkat pengangguran AS di level 3,8 persen atau terendah dalam 18 tahun terakhir.

Para pelaku pasar memperkirakan kondisi itu akan dijadikan momentum oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk menaikkan suku bunga hingga empat kali. Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) selanjutnya pada 1 Agustus 2018, sebanyak 100 persen konsensus memperkirakan suku bunga The Fed tetap 2 persen

Menyikapi kondisi ini, Bank Indonesia pada 29 Juni lalu telah menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Repo Rate sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen.

Yield untuk obligasi pemerintah tenor 10 tahun sudah menyentuh level 7,56 persen per 25 Juni, level yang setara dengan koreksi pada Nov 2016 dan sebelum upgrade rating S&P.

CDS Meningkat, Diferensiasi Semakin Tinggi

Credit default swap (CDS) merupakan indikator yang menggambarkan kemungkinan gagal bayar utang (default) suatu negara. Semakin kecil nilainya, semakin kecil juga kemungkinan gagal bayarnya.

Angka CDS Indonesia dengan tenor 5 tahun terus merangkak naik dari level terendahnya pada Januari, seiring efek kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 25 bps.

Sumber : Bareksa.com

Hal itu juga berdampak pada kenaikan diferensiasi yield Indonesia dan US yang terus naik menuju 5 persen. Berdasarkan data rata-rata (mean) Bloomberg, entry point akan menarik apabila tingkat diferensiasi berada di kisaran 4,25 - 5 persen.

Rekomendasi Bareksa

Investor reksadana, terutama yang sudah menjadi nasabah di marketplace Bareksa, tidak perlu bingung untuk mencari produk reksadana yang bagus. Sebab Bareksa telah merilis riset yang merekomendasikan sejumlah produk terbaik yang bisa dibeli di marketplace reksadana Bareksa.

Daftar Produk Reksadana Rekomendasi Bareksa periode Juli 2018 :

Reksadana Pasar Uang

Dengan kondisi saat ini, reksadana pasar uang masih menjadi rekomendasi utama. Dua produk unggulan yang tersedia di Bareksa adalah Sucorinvest Money Market Fund dan Syailendra Dana Kas yang selama tahun berjalan ini masih bisa melampaui kinerja indeks acuannya, yakni Indeks Reksadana Pasar Uang.

Reksadana Pendapatan Tetap

Kemudian, investor juga disarankan mulai averaging bertahap di tiga jenis produk lainnya. Hal ini mengingat produk yang berisiko tinggi mungkin telah mengalami penurunan akibat tekanan pasar.

Namun, investor bisa tetap membeli agar penurunan dalam portofolio tidak terlalu dalam karena mengambil nilai rata-rata, yang bisa disebut dengan strategi averaging.

Tiga produk reksadana pendapatan tetap rekomendasi Bareksa bulan Juli 2018 adalah Syailendra Pendapatan Tetap Premium, MNC Dana Likuid, dan MNC Dana Syariah. Dalam setahun terakhir, ketiga produk tersebut bisa mengalahkan indeks acuannya.

Reksadana Campuran

Untuk reksadana campuran, tiga produk yang bisa dipertimbangkan adalah Sucorinvest Flexi Fund, Simas Satu dan TRIM Kombinasi 2.

Ketiganya secara YTD membukukan kinerja positif saat Indeks Reksa Dana Campuran mencatat return minus.

Reksadana Saham

Adapun untuk jenis reksadana saham ada dua produk rekomendasi, yakni Sucorinvest Maxi Fund dan TRIM Kapital Plus.

Kedua produk ini secara YTD (tahun berjalan hingga 27 Juni 2018) bisa membukukan kinerja positif sementara acuannya baik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Indeks Reksa Dana Saham Bareksa mencatat return negatif.

(AM)

***

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.