Berita Hari Ini : KCIC Raih Pinjaman US$1,61 Miliar, PGAS Cari Dana Rp11 Triliun

Bareksa • 04 Jul 2018

an image
Menteri BUMN bersama delegasi hina Railway Corporation (CRC) meninjau proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Halim, Jakarta pada Rabu, 2 Mei 2018

Sri Mulyani optimistis ekonomi kuartal II naik 5,2 persen, INDF ekspansi bisnis di Brazil, kontrak baru WSBP Rp2,9 T

Bareksa.com -  Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu, 4 Juli 2018 :

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC)

China Development Bank (CDB) bakal kembali mencairkan pinjaman untuk proyek kereta cepat tahun ini senilai US$1,61 miliar atau setara Rp22,54 triliun. Sebelumnya proyek kereta cepat telah memperoleh pinjaman CDB tahap pertama senilai US$170 juta.

Pinjaman senilai US$1,61 miliar tersebut akan cair dalam dua tahap. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), sebagai pemilik proyek, akan memperoleh pinjaman tahap kedua dari CDB senilai US$1,11 miliar yang diharapkan dapat diperoleh pada akhir Juli tahun ini.

Sementara, pinjaman tahap ketiga ditargetkan diperoleh pada Desember 2018 senilai US$500 juta. Pinjaman baru tersebut akan digunakan perseroan untuk pembebasan lahan dan pembayaran kontraktor.

Pertumbuhan Ekonomi

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun 2018 sesuai target. Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II dipercaya akan mencapai 5,2 persen.

Jika terealisasi, target pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II akan melebihi realisai pada kuartal I yakni 5,06 persen. Sri Mulyani menilai pertumbuhan ekonomi kuartal II bisa mencapai 5,2 persen karena empat komoponen tercatat lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya.

Keempat komponen yang dimaksud di antaranya adalah konsumsi rumah tangga, impor bahan baku yang dapat mendorong ekspor serta kebutuhan belanja pemerintah.

Dia menjelaskan pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal I hanya 4,95 pesen, sedangkan pada kuartal II mencapai 5 persen karena terdorong oleh momentum Ramadan dan Lebaran.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) bakal mencari pinjaman senilai Rp11 triliun untuk membiayai akuisisi PT Pertamina Gas (Pertagas). Perusahaan Gas Negara (PGN) telah sepakat untuk mengakuisisi sebanyak 51 persen saham Pertagas senilai US$16,6 triliun.

Dari total kebutuhan dana akuisisi, PGN bakal menyiapkan dana sebesar Rp5 triliun dari kas internal. Sementara sisanya berasal dari pinjaman.

PGN memiliki waktu 90 hari untuk menyelesaikan tranasksi akuisisi tersebut. Dengan batas waktu itu, perseroan paling mungkin mencari pinjaman perbankan dibandingkan dengan menerbitkan obligasi.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) melalui usaha patungan (joint venture/JV) anak usahanya, Indofood Agri Resources bakal berinvestasi pada bisnis gula di Brazil. Indofood Agri membentuk JV bersama Apia SP Paricipacoes SA di Brazil dengan nama perusahaan Companhia Mineira de Acucar e Alcool Particpacoes (CMAA).

CMAA nantinya akan mengambilalih seluruh saham Vale do pontal Acucar e Alcco Ltda (UVP) milik JFLIM Participacoes S/A senilai BRL75,9 juta atau setara US$19,7 juta. Sebagai pembayaran atas pengambilalihan saham UVP, CMAA akan menerbitkan saham baru untuk JFLIM.

Apabila transaksi selesai dilaksanakan, Indofood Agri dan Apia masing-masing akan memiliki 35 persen saham UVP.

CMAA mengakuisisi saham UVP karena perusahaan itu bergerak di bidang budidaya dan pengolahan tebu serta produksi pemasaran etanol maupun gula. Hingga kini UVP telah mengopreasikan satu pabrik di Minas Gerais, Brazil, dengan total kapasitas penggilingan tebu 2,5 juta metrik ton per tahun.

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP)

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) membukukan kontrak baru Rp2,97 triliun sepanjang semester I 2018. Dengan tambahan kontrak baru tersebut, maka total kontrak yang ditangani perseroan menjadi Rp15,93 triliun.

Kontrak baru perseroan terdiri atas proyek jalan tol Cibitung - Cilincing, jalan tol Tebing Tinggi - Indrapura dan proyek jalan tol Kraksaan - Probolinggo. Perseroan juga memperoleh kontrak proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD dan Rukan Golf Island.

Pada periode yang sama, Waskita Precast juga telah memperoleh pembayaran termin Rp5,21 triliun. Pembayaran tersebut berasal dari proyek tol Bogor - Ciawi - Sukabumi dan Krian - Legundi - Bunder - Manyar.

(AM)