Bareksa.com - Harga saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) pada perdagangan Kamis, 7 Juni 2018 ditutup menguat 3,9 persen dengan berakhir di level Rp1.465 per saham. Saham KLBF ditransaksikan 2.906 kali dengan total nilai transaksi Rp39,9 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga anggota bursa yang menempati jajaran top buyer saham KLBF antara lain CLSA Sekuritas (KZ) dengan nilai pembelian Rp11,16 miliar, kemudian Deutsche Sekuritas (DB) Rp7,39 miliar, dan Maybank Kim Eng Sekuritas (ZP) Rp4,75 miliar.
Ketiga anggota bursa tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi KLBF secara keseluruhan sebesar 27,97 persen, 18,52 persen, dan 11,90 persen.
Analisis Fundamental
Secara fundamental, emiten farmasi ini mencatatkan kinerja cenderung flat pada kuartal pertama 2018. Hal itu tercermin dari pertumbuhan kinerja tipis sejalan dengan tekanan dari kondisi makro ekonomi pada kuartal I 2018.
Berdasarkan laporan keuangannya, Kalbe Farma membukukan pendapatan Rp5,01 triliun pada kuartal I 2018. Pencapaian tersebut hanya naik 2,38 persen secara tahunan dari sebelumnya Rp4,89 triliun.
Meski begitu, beban pokok penjualan emiten berkode saham KLBF itu naik lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pendapatan. Tercatat, beban pokok penjualan naik 3,98 persen secara tahunan menjadi Rp2,58 triliun pada kuartal I 2018.
Akibatnya, KLBF mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk hanya Rp589,43 miliar. Jumlah itu hanya naik tipis 0,2 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya Rp588,25 miliar.
Bagikan dividen
Hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) Kalbe Farma pada Selasa 5 Juni 2018 memutuskan untuk membagikan dividen tunai Rp 1,17 triliun atau setara Rp25 per saham.
Angka itu setara 49 persen dari laba bersih tahun 2017. Nilai dividen ini naik 13,6 persen dibandingkan nilai dividen tahun lalu Rp1,03 triliun.
Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma, Bernadus Karmin Winata, mengatakan perseroan akan mempertahankan kebijakan untuk membagikan dividen sekitar 45 - 55 persen dari laba bersih.
Analisis Teknikal
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham KLBFpada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan short upper shadow yang menggambarkan saham ini bergerak positif hingga ditutup satu tick di bawah level tertingginya.
Apabila diperhatikan pola pergerakan saham KLBF dalam beberapa hari terakhir mulai membentuk sinyal uptrend pasca tertekan sejak awal tahun ini.
Selain itu, MA 5 telah terjadi golden cross dengan MA 20 dan berikutnya akan berpotensi memotong MA 60 yang menjadi indikasi tren kenaikan yang kuat.
Secara volume, saham ini terlihat mulai mengalami peningkatan diiringi dengan aksi pembelian bersih (net buy) investor asing senilai Rp 13,76 miliar menandakan adanya aksi akumulasi beli pada saham KLBF.
Kemudian indikator relative strength index (RSI) terpantau terus bergerak positif dan masih berada di sekitar area netral mengindikasikan sinyal kenaikan yang cukup kuat dengan target terdekat berada di resisten pada level Rp1.520 per saham. (AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.