Bareksa.com – PT Danatama Makmur Sekuritas akan menjadi pembeli siaga dalam rights issue PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL). Danatama akan mengambil sebanyak-banyaknya 960.000.000 saham dengan harga yang sama, yaitu sebesar Rp140.
Dalam keterangan yang dirilis hari ini (Senin, 4 Juni 2018), manajemen Buana Lintas menyampaikan, dalam HMETD kali ini, perseroan sudah mendapat dana minimal Rp134,4 miliar. Corporate Secretary Buana Lintas Natassha Yunita menjelaskan, jumlah ini setara dengan 38,2 persen dari seluruh jumlah saham baru yang dikeluarkan oleh perseroan.
“Jika ini terjadi, maka Danatama akan menjadi salah satu pemegang saham utama perseroan dengan total saham 16,3 persen,” ujarnya.
Seperti yang sudah diketahui, Buana Lintas sudah mendapatkan restu OJK untuk melakukan rights issue tanggal 30 Maret 2018. Emiten dengan kode BULL mengincar dana sebesar Rp351,85 miliar dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.513.257.581 Saham baru dan 837.752.527 Waran Seri III yang menyertai HMETD.
Dari target dana yang diperoleh, perseroan merinci akan menggunakan Rp140 miliar sebagai modal kerja perseroan, yang meliputi pembayaran kepada pemasok dalam rangka kegiatan operasional kapal, seperti pemeliharaan kapal, beban umum dan administrasi.
Sedangkan sisanya akan digunakan perseroan untuk pembelian kapal secara langsung maupun pembelian kapal secara tidak langsung yang akan dilakukan oleh perusahaan anak yang akan ditunjuk kemudian. Untuk rencana ini, perseroan bisa merealisasikannya dalam bentuk setoran modal dengan ketentuan bahwa pembelian secara tidak langsung berikut setoran modal dari perseroan hanya akan diberikan kepada perusahaan anak yang tidak memiliki pembatasan apapun dari pihak ketiga yang terikat dalam suatu perjanjian dengan perusahaan anak termaksud.
“Pembelian kapal baru oleh Perseroan dilakukan dalam rangka ekspansi usaha,” tambah Natassha.
Selain untuk memantapkan kiprahnya di bisnis kapal muatan cair, Buana Lintas yang saat ini memiliki 17 kapal tanker minyak, gas, kimia, dan FPSO/FSO dengan total kapasitas 849.994 DWT juga bermaksud untuk ekspansi ke sektor kapal curah kering. Kapal pengangkutan batubara serta kapal tunda dan tongkang dilirik Perseroan guna menyambut Beyond Cabotage, Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 82 Tahun 2017 tentang Ketentuan Penggunaan Angkutan Laut Dan Asuransi Nasional Untuk Ekspor Dan Impor Barang Tertentu. Dimana Peraturan tersebut mengatur tentang penggunaan kapal nasional untuk ekspor batu bara dan CPO.
Pergerakan Saham BULL
Meski tidak masuk dalam kategori saham likuid, saham BULL sepanjang tahun ini bergerak cukup volatile. Sepanjang tahun ini hingga 31 Mei 2018, saham BULL turun 5,67 persen dari Rp141 per akhir 2017 menjadi Rp133.
Pantauan Bareksa, pergerakan saham BULL tahun ini sempat naik dan menyentuh level tertingginya pada Rp242 yang terjadi pada 15 Februari 2018. Namun setelah itu, berangsur-angsur saham BULL terus mengalami penurunan.
Pergerakkan Saham BULL Periode 29 Desember 2017 – 31 Mei 2018
Sumber: Bareksa.com
Sejak terus turun, saham BULL akhirnya sentuh level terendahnya Rp113 pada 16 Mei 2018 sebelum akhirnya naik secara perlahan dan berakhir Rp133 pada 31 Mei 2018.
Sementara itu, dari sisi volume rata-rata transaksi harian BULL sepanjang tahun ini sampai 31 Mei 2018 tercatat mencapai 161.886 lot. Pada periode sama, rata-rata nilai transaksi harian BULL mencapai Rp3,13 miliar.
Pada perdagangan hari ini hingga penutupan sesi I, saham BULL berada pada level Rp134 atau naik tipis 0,75 persen dengan frekuensi 556 kali atas volume transaksi 88.005 lot bernilai Rp1,19 miliar. (hm)