IHSG Kembali ke 6000an, Faktor Apa Saja Pendorongnya?

Bareksa • 28 May 2018

an image
Sejumlah karyawan dan pelaku usaha berada di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3). IHSG pada perdagangan pekan ini ditutup melemah 16,95 poin atau 0,27 persen ke level 6.304,95. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Seiring kenaikan IHSG, investor asing mencatat pembelian bersih (net buy) Rp356,38 miliar di Bursa Efek Indonesia

Bareksa.com - Pasar modal Indonesia mulai berbalik arah (rebound) seiring dengan sentimen yang datang baik dari sisi global maupun domestik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun kembali menembus level psikologis 6.000 pada perdagangan hari ini 28 Mei 018.

IHSG hingga pukul 14:00 WIB hari ini terpantau naik 72,43 poin atau 1,21 persen ke 6.048,17. Sementara itu, telah terjadi transaksi senilai Rp5,42 triliun di Bursa Efek Indoesia dengan investor asing mencatat pembelian bersih (net buy) Rp356,38 miliar.

Salah satu sentimen domestik yang mendorong pasar hari ini adalah rencana Bank Indonesia yang akan mengadakan rapat dewan gubernur tanggal 30 Mei. Dengan kepemimpinan baru di bawah Perry Warjiyo sebagai gubernur bank sentral tersebut, terdapat potensi kenaikan suku bunga kembali di pertemuan pekan ini.

"Saya rasa peluangnya cukup besar untuk adanya kenaikan karena diperlukannya stabilisasi," kata Harry Su, Managing Director Head of Equity Capital Markets PT Samuel International ketika dihubungi Bareksa.com.

Grafik Pergerakan IHSG Intraday 28 Mei 2018

Sumber: Bareksa.com

Sementara itu, dari sisi global, notulensi pertemuan the Fed di bulan Mei menyebutkan bahwa merupakan hal yang dapat ditolerir bila inflasi berada di atas level 2 persen untuk sementara waktu. Hal ini yang cukup menenangkan bagi pasar karena tampaknya kenaikan suku bunga hanya terjadi 3 kali di tahun ini. Kenaikan suku bunga untuk kedua kalinya akan dilakukan pada pertemuan di bulan Juni.

Saham Bank

Penguatan IHSG hari ini seiring naiknya seluruh sektor saham yang ada di Bursa Efek Indonesia pun mencatatkan penguatan, dengan dipimpin oleh sektor keuangan yang naik 2,56 persen. Kemudian, sektor saham infrastruktur naik 1,81 persen dan sektor properti menguat 1,22 persen.

Saham-saham sektor perbankan menjadi pendorong utama penguatan IHSG pada hari ini dengan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 5,64 persen, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 4,29 persen, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang melonjak 3,53 persen dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik 3 persen.

Grafik Perbandingan Pergerakan Saham Bank Intraday

Sumber: Bareksa.com

Saham BMRI dan BBRI menjadi incaran investor asing pada hari ini dan menjadi dua saham dengan net foreign buy terbesar. Investor asing hingga saat ini sudah membeli bersih saham BMRI senilai Rp133 miliar dan saham BBRI senilai Rp147 miliar. (hm)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.