Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa 8 Mei 2018 :
PT Delta Djakarta Tbk (DLTA)
Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melepas saham di DLTA sudah berembus lama. Yang terbaru, produsen dan distributor minuman bir Anker, Calrsberg, dan San Miguel ini dikabarkan menjual saham Delta ke salah satu perusahaan asuransi terbesar dunia, asal Cina, Ping An Insurance Company of China Ltd.
Namun Direktur Pemasaran PT Delta Djakarta, Ronny Titiheruw belum mau bicara banyak soal hal ini.
Mengutip Forbes, Ping An sempat menjadi perusahaan asuransi terbesar dunia di pertengahan 2017, dengan pendapatan US$106 miliar dan laba US$9,5 miliar tahun lalu. Posisi Ping An, yang juga bergerak di bidang investasi ini tersalip Berkshire Hathaway jelang akhir tahun lalu.
PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
Emiten peritel, MAPI siap melakukan pemecahan nilai saham dengan rasio 1:10 untuk meningkatkan likuditas saham.
Direktur Mitra Adiperkasa Susiana Latif, mengungkapkan saat ini harga saham Mitra Adiperkasa di kisaran Rp8.100 per saham. Sepanjang tahun ini, kinerja saham MAPI naik 30,65 persen.
"Stock split untuk meningkatkan likuitas saham MAPI 1:10. Dari harga Rp8.000 per saham, akan ada di kisaran Rp800 per saham," ungkapnya.
PT Acset Indonusa Tbk (ACST)
ACST optimistis bisa mencapai target kontrak baru Rp10 triliun tahun ini, meskipun hingga awal Mei belum mengantongi kontrak anyar.
Optimisme tersebut lantaran perusahaan saat ini sedang mengikuti beberapa tender untuk proyek-proyek bernilai besar. Di antaranya adalah tender proyek Tol Serpong-Balaraja dengan nilai Rp900 miliar dan tender proyek Tol Jakarta-Cikampek Selatan yang diikuti secara KSO bersama mitranya dengan perkiraan nilai kontrak Rp3,8 triliun.
PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA)
PRDA berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan kuartal I 2018 sebesar 7,5 persen menjadi Rp356,4 miliar dibandingkan periode yang sama di 2017 yang sebesar Rp331,6 miliar.
Perseroan juga berhasil mencetak laba bersih di kuartal I 2018 sebesar Rp32,5 miliar, meningkat 0,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp32,3 miliar.
Masing-masing segmen pelanggan memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan pendapatan. Segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang masing-masing 33 persen dan 32,8 persen kepada pendapatan.
Sedangkan, kontribusi segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi 20,1 persen dan 14,1 persen terhadap pendapatan perseroan.
Blok Migas
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan segera memutuskan pengelola wilayah kerja (WK) migas/ blok migas terminasi 2019. Terdapat empat blok migas yang akan habis masa kontraknya tahun depan.
Keempat blok migas tersebut adalah Jambi-Merang yang dikelola oleh joint operating body (JOB) Pertamina-Talisman Jambi Merang, Pendopo & Raja yang dikelola oleh JOB Pertamina-Golden Spike Energy Indonesia, Bula yang dikelola oleh Kalrez Petroleum (Seram) Ltd, dan Seram Non Bula yang dioperatori oleh Citic Seram Energy Limited.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar menyatakan pemerintah ingin segera memutuskan terkait pengelolaan WK migas yang akan habis kontrak. Dia menyebut pekan ini juga akan segera ditandatangani kontrak baru untuk WK terminasi. (AM)