Mini Ekspose dengan BEI, Anak Usaha Pelindo II Matangkan Rencana IPO Saham

Bareksa • 03 May 2018

an image
Terminal Teluk Lamong, yang dibangun PT Pelindo III (Persero) yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo, pada 22 Mei 2015 lalu. (Sumber : www.pelindo.co.id)

IKT merupakan kontributor pendapatan dan dividen terbesar kedua bagi Pelindo II

Bareksa.com – PT Indonesia Kendaraan Terminal, anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II telah melangsungkan mini ekspose dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam rangka persiapan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham tahun ini.

Perseroan merupakan kontributor pendapatan dan dividen terbesar kedua bagi Pelindo II.

Direktur Utama Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), Chiefy Adi Kusmargono, mengatakan perseroan bakal menggunakan buku audit Desember 2017 untuk IPO saham.

Nantinya, IKT akan menerbitkan maksimal sebanyak 30 persen saham dari modal disetor yang akan ditawarkan kepada publik.

“Dana hasil IPO saham seluruhnya akan digunakan IKT untuk pengembangan terminal,” ujar dia di Jakarta, Rabu, 2 Mei 2018.

IKT berambisi menjadi perusahaan pengelola kendaraan terminal nomor satu di Asia Tenggara.

Untuk merealisasikan target pengembangan usaha, Chiefy menuturkan bahwa perseroan membutuhkan ekspansi lahan.

Ekspansi lahan yang dimaksud Chiefy adalah mengembangkan lahan untuk vertikal maupun horizontal parking.

IKT juga akan bekerjasama mengembangkan terminal kendaraan di seluruh Indonesia. Rencana bisnis tersebut akan melibatkan kerjasama dengan cabang-cabang di Pelindo II, III dan IV.

Untuk melaksanakan rencana ekspansi, menurut Chiefy dana dari hasil penawaran umum saham sudah cukup memenuhinya.

Belum lama ini IKT mengungkapkan target dana Rp1 triliun dari pelaksanaan IPO saham.

Alasan IKT melangsungkan Ipo saham adalah agar perseroan lebih mandiri, profesional, akuntabel, independen dan governance.

Selain itu, IKT berencana masuk ke pasar global dan pengembangan ke arah itu harus dilakukan oleh perseroan sendiri.

Rencana Ekspansi

Untuk ekspansi global, Chiefy menuturkan bahwa terdapat negara-negara yang menjadi tujuan ekspor Indonesia. Dia berharap dapat melakukan kerjasama operasi dengan pelabuhan-pelabuhan negara-negara yang terlibat ekspor-impor dengan Indonesia.

“Jika sudah kerjasama operasi, nantinya kita juga bisa membuat joint venture (usaha patungan),” katanya.

Perseroan telah menunjuk empat perusahaan sekuritas sebagai penjamin emisi (underwriter). Keempat perusahaan itu adalah Bahana Sekuritas, BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas dan RHB Sekuritas.

RHB Sekuritas akan menangani penawaran saham IKT di negara-negara Asia serta Eropa. Untuk negara-negara di Asia, IKT akan menawarkan sahamnya di Thailand, Singapura, Hong Kong dan Malaysia.

Saat ini, IKT mengelola lahan milik Pelindo seluas 31 hektare (ha) dengan kapasitas 700 ribu kendaraan. Dalam lima tahun mendatang, perseroan menargetkan dapat melakukan bisnis di lahan seluas 89,5 hektare dengan kapasitas 2,1 juta kendaraan.

Berdasarkan laporan keuangan Desember 2017, total aset IKT tercatat Rp365 miliar dengan jumlah ekuitas Rp270 miliar. Sementara, IKT membukukan laba bersih Rp130,1 miliar sepanjang 2017.

IKT menjadi perusahaan terbesar kedua yang berkontribusi pada pendapatan dan dividen untuk Pelindo II. Anak usaha Pelindo II lain yang telah IPO saham, PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM), merupakan kontributor pendapatan dan dividen terbesar ketiga bagi Pelindo II.

Tahun ini IKT menargetkan pertumbuhan laba bersih di atas 30 persen. “Tahun ini harus tumbuh quantum leap,” katanya.

Indonesia Kendaraan Terminal merupakan terminal yang secara khusus diusahakan secara komersial untuk memberikan jasa pelayanan terminal kendaraan.

Adapun pelayanan jasanya meliputi stevedoring, cargodoring, receiving, dan delivery. Selain itu juga melayani pelayanan jasa lainnya vehicle processing center (VPC) dan equipment processing center (EPC). (AM)