Bareksa.com – Saham-saham bank milik pemerintah (BUMN) berguguran di sesi I perdagangan Selasa, 24 April 2018. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun turun 1,19 persen atau 74,76 poin ke level 6.233,38.
Berdasarkan data perdagangan, penurunan terdalam di antara bank BUMN adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI). Sepanjang sesi I, saham BBNI turun 2,87 persen atau 250 poin ke level Rp8.475.
Penurunan saham BBNI terjadi setelah sempat menyentuh level Rp8.775. Dalam setengah hari, transaksi saham BBNI mencapai Rp56,12 miliar dengan frekuensi 2.104 kali atas volume 65.700 lot.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga turun cukup dalam sepanjang sesi I. Penurunan saham BMRI mencapai 2,81 persen atau 225 poin ke level Rp7.775 dari penutupan hari sebelumnya Rp8.000. Penurunan saham BMRI berlangsung atas volume 89.339 lot dengan frekuensi 2.323 kali bernilai Rp69,98 miliar.
Setali tiga uang, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) juga mencatat penurunan harga. Saham BBRI turun 2,51 persen menjadi Rp3.490 dari penutupan hari sebelumnya Rp3.580.
Transaksi saham BBRI lebih besar dari BBNI dan BMRI. Tercatat, volumenya mencapai 480.845 lot dengan frekuensi 6.858 kali bernilai Rp169,23 miliar.
Pergerakan Intraday Saham BBRI Sesi I Perdagangan Selasa, 24 April 2018
Sumber: Bareksa.com
Penurunan harga juga dialami saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN). Saham BBTN turun 1,34 persen atau terpangkas 50 poin menjadi Rp3.670. Namun, transaksi saham BBTN pun jauh berbeda dengan tiga saudaranya.
Hingga sesi I, volume transaksi saham BBTN hanya mencapai 27.114 lot dengan frekuensi 767 kali bernilai Rp10,01 miliar. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut