Bareksa.com – PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) memasuki era baru seiring penunjukkan Elliot J Dickson sebagai CEO dan Djamel Derguini sebagai President di peritel Grup Lippo tersebut. Tak hanya itu, pemilik gerai Hypermart ini juga akan mendapatkan tambahan modal baru sebesar Rp800 miliar seiring dengan strategi perseroan tinggal landas memasuki era transformasi total dan strategi petumbuhan baru.
Presiden Komisaris MPPA John Bellis menyampaikan, pihaknya sangat antusias untuk prospek perseroan ke depan, terutama atas pengangkatan Elliot sebagai CEO. “Elliot memiliki visi dan kepemimpinan yang kuat dan piawai, semangat pelayanan sepenuh hati kepada konsumen dan kemampuan eksekusi yang dibutuhkan untuk membuat MPPA sebagai perusahaan ritel terdepan dalam situasi kondisi perubahan yang cepat ini,” kata John dalam rilisnya, Kamis, 5 April 2018.
Elliot adalah warga negara Amerika Serikat dengan lebih dari 35 tahun kepemimpinan dan pengalaman dalam dunia ritel. Jabatan terakhir beliau adalah sebagai COO Walmart di China yang bertanggung jawab atas 412 gerai hipermarket dengan omzet penjualan US$8 miliar. Elliot akan menjabat sebagai CEO Perseroan secara efektif mulai 30 April 2018.
Elliot menyatakan, peluang ritel di Indonesia sangat potensial. “Saya sangat antusias memimpin Perseroan dan bekerja sama dengan tim manajemen yang ada untuk membuat MPPA sebagai peritel terkuat di Indonesia,” tutur Elliot.
Sementara Djamel yang merupakan warga negara Perancis dan akan menjabat sebagai President MPPA, telah bergabung dengan perseroan sejak 2014. Djamel memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam industri ritel dan jabatan terakhir sebagai COO MPPA.
Atas pengangkatannya, Djamel mengatakan dirinya akan terus mengkontribusikan seluruh kemampuan dan komitmen kepada perseroan dan akan bekerja sama dengan Elliot untuk meraih semua peluang kedepan.
Tambahan Modal Grup Lippo
MPPA akan menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue senilai Rp800 miliar. Grup Lippo, grup terkemuka di Indonesia dalam bidang pelayanan dan gaya hidup konsumen, yang juga sebagai pemegang saham terbesar MPPA akan bertindak sebagai pembeli siaga untuk penambahan modal keseluruhan perseroan tersebut.
Dalam keterbukaan informasi sebelumnya, disebutkan dana hasil rights issue antara lain akan digunakan untuk modal kerja, peremajaan persediaan sekitar 93,7 persen. Sisanya 6,3 persen akan digunakan oleh perseroan untuk bayar sebagian pokok utang kepada Bank of China Limited.
Setiap pemegang saham 11 saham biasa atas namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 5 April 2018 akan mendapatkan empat saham HMETD. Dalam pelaksanaan rights issue, PT Multipolar Tbk (MLPL), selaku pemegang saham utama yang terafiliasi Grup Lippo akan melaksanakan seluruh HMETD yang diperolehanya.
Pasca rights issue, Multipolar tetap mempertahankan porsi kepemilikannya sebesar 50,23 persen. Kepemilikan Prime Star Investment Pte Ltd akan berkurang dari 26,09 persen menjadi 19,13 persen. Kepemilikan publik turun dari 23,67 persen jadi 17,37 persen. Adapun Ciptadana Capital akan memiliki 13,27 persen saham MPPA.
Langkah strategis ini mengukuhkan posisi MPPA sebagai grup hipermarket terkemuka yang bertumbuh kembang di Indonesia dan mengoperasikan lebih dari 259 gerai multi format di seluruh nusantara dan mempertegas komitmen pemegang saham untuk prospek Perseroan ke depan.
Berlandaskan pada kesuksesan proses konsolidasi perseroan di tahun 2017, bisnis MPPA akan tinggal landas memasuki era transformasi total berdasarkan prinsip price leadership, omni-channel ritel, efisiensi operasional dan fokus penuh terhadap perubahan tren gaya hidup dan aspirasi konsumen,
MPPA memiliki reputasi entrepreneurship dan kepemimpinan, dan terobsesi penuh untuk meraih kepuasan pelanggan, dengan ragam inovasi dan operasional yang handal. Selama 12 tahun terakhir, pendapatan MPPA meningkat rata-rata 37 persen CAGR. Kesuksesan perseroan dibangun atas kemitraan strategis dengan 3.168 pemasok dan lebih dari 10.000 karyawan dan mitra kerja. Perseroan melayani lebih dari 15 juta konsumen Indonesia dan akan terus menjadi yang terbaik dalam kelasnya untuk melayani konsumennya. (hm)