Valuasi dalam Holding BUMN Migas Sudah Diteken, Ini Analisa Teknikal Saham PGAS

Bareksa • 04 Apr 2018

an image
Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Persero Tbk. Jobi Triananda Hasjim (kedua kiri) berbincang dengan (dari kiri), Komisoris Utama sekaligus Deputi Menteri BUMN Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media Fajar Harry Sampurno, Direktur SDM PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, usai RUPSLB, Kamis (25/01) (NTARA FOTO/Galih Pradipta)

Saham PGAS pada 03 April 2018 ditutup menguat 3,5 persen ke harga Rp 2.390

Bareksa.com - Saham PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) pada perdagangan hari Selasa (03 April 2018) ditutup menguat 3,5 persen atau 80 poin ke harga Rp 2.390, dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya Rp2.310. Volume transaksi dari saham emiten yang bergerak di sektor infrastructure, utility dan transportation ini sendiri mencapai 90,5 juta lembar, dengan nilai transaksi sebesar Rp214,2 miliar dan kapitalisasi pasar sebesar Rp57,9 triliun.

Jika dilihat dari aktivitas brokernya, sampai dengan penutupan hari Selasa, yang menjadi 3 top buyer untuk saham PGAS ini antara lain Credit Suisse Sekuritas Indonesia (CS) dengan nilai pembelian Rp26,1 miliar, kemudian yang kedua Lotus Andalan Sekuritas (YJ) dengan nilai Rp20,1 miliar, dan yang ketiga OCBC  Sekuritas Indonesia (TP) dengan nilai Rp13,5 miliar.

Sedangkan di sisi yang lain, CS ternyata juga menjadi salah satu dari 3 top seller pada saham ini dengan penjualan senilai Rp22,1 miliar. Penjual terbanyak saham PGAS selanjutnya adalah Mirae Asset Sekuritas Indonesia (YP) dengan nilai penjualan Rp22 miliar, dan yang terakhir Morgan Stanley Sekuritas Indonesia (MS) senilai Rp14,9 miliar.

Analisa Teknikal Saham PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS)

Sumber: Bareksa.com

Seperti yang bisa dilihat dalam grafik, secara teknikal, saham PGAS ini untuk sementara waktu sedang dalam trend sideways atau bergerak mendatar. Pada hari Selasa (03 April 2018), saham PGAS ditutup dengan membentuk candle yang memilik body yang cukup besar atau panjang dengan upper shadow dan lower shadow yang sama pendek.

Jika dilihat lebih detail, pada penutupan hari Selasa, saham PGAS menunjukkan indikator Moving Average 34 masih berada di atas Moving Average 13 yang dalam kata lain masih di dalam tren yang negatif. Kemudian Relative Strength Index (RSI) yang sudah mencapai level 51 atau dalam arti lain perlahan-lahan mulai memasuki area jenuh beli yang mengindikasikan bahwa saham tersebut memiliki chance untuk berbalik arah menjadi bearish walaupun terdapat kemungkinan yang cukup kecil untuk melanjutkan trend penguatan. Target resisten terdekat untuk saham PGAS ini pada harga Rp 2.450 dengan support terdekat pada harga Rp 2.250 persaham.

Berdasarkan berita terbaru, Kementerian Keuangan menyatakan proses penilaian (valuasi) perusahaan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) telah selesai. Berakhirnya proses valuasi PGN membawa proses pembentukan holding badan usaha milik negara (BUMN) sektor minyak dan gas bumi (Migas) memasuki tahap akhir.

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan 286/KMK.06/2018 yang terbit pada 28 Maret 2018, nilai valuasi saham PGN mencapai Rp38,136 triliun. Jumlah tersebut merepresentasikan 56,9 persen saham PGN.

Di sisi lain, emiten ini diterpa sentimen negatif yakni penundaan atau belum diterimanya pembayaran ship or pay lapangan Kepodang dari Petronas. Kemudian sentimen negatif lainnya adalah ditekannya laba perusahaan pelat merah ini demi mendukung program pemerintah. (hm)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.