Telkom dan PLN Siap Terbitkan Komodo Bond Lebih dari US$1 Miliar

Bareksa • 03 Apr 2018

an image
An employee of PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) works at the service outlet of the Telkom headquarters in Jakarta in this June 11, 2010 file photo. REUTERS/Supri

Dua BUMN tersebut berencana menerbitkan obligasi global berdenominasi rupiah dan euro pada semester I 2018

Bareksa.com – Dua badan usaha milik negara (BUMN) bakal menerbitkan obligasi global berdenominasi rupiah (Komodo Bond) dan obligasi euro dan dolar Amerika Serikat (AS) tahun ini. Dua BUMN tersebut berencana menerbitkan obligasinya pada semester I-2018.

Dua BUMN yang bakal menerbitkan obligasi adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Di antara dua perusahaan tersebut, PLN merupakan pihak yang lebih mendesak untuk bisa menggalang dana.

Seorang bankir yang mengetahui transaksi tersebut mengungkapkan, Telkom mempertimbangkan untuk menerbitkan obligasi hingga mencapai US$1 miliar (setara Rp13,7 triliun). Dari jumlah tersebut, sebagian besar emisi obligasi akan berdenominasi euro (Euro Bond).

“Kemungkinan pakai buku Desember,” terangnya di Jakarta, pekan lalu.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, apabila menggunakan laporan keuangan per Desember maka prosesnya harus selesai 135 hari. Sehingga Telkom sudah dapat memulai roadshow penerbitan obligasinya April 2018.

Sejauh ini ada dua perusahaan yang bakal membantu penerbitan obligasi global Telkom, yakni Mandiri Sekuritas dan Credit Suisse. Nantinya perusahaan yang akan membantu menerbitkan obligasi akan bertambah karena nilai emisi obligasi Telkom cukup besar.

Direktur Digital and Strategic Portfolio Telkom Indonesia, David Bangun menuturkan, perseroan kemungkinan menerbitkan obligasi luar negeri tersebut pada semester II-2018. “Tergantung koordinasi dengan pemerintah,” ujarnya kepada Bareksa, Senin, 2 April 2018.

Sementara itu, PLN berencana menerbitkan Komodo Bond dan obligasi berdenominasi dolar AS. Belum dapat dipastikan nilai emisi obligasi PLN, tetapi kemungkinan Komodo Bond perseroan dapat mencapai US$1 miliar. Nantinya nilai emisi penerbitan obligasi akan disesuaikan antara jumlah (size) dan harga (pricing).

Empat perusahaan akan membantu perseoran menerbitkan obligasi dolar AS PLN, yaitu Mandiri Sekuritas, Citi Securities, HSBC dan Standard Chartered.

Dua perusahaan tersebut akan memulai proses penerbitan obligasi bulan ini. Kemungkinan PLN juga akan menggunakan buku Desember untuk menerbitkan obligasi.

PLN memiliki kebutuhan dana yang lebih mendesak dibandingkan Telkom karena PLN memiliki sejumlah proyek untuk pengembangan infrastruktur kelistrikan.

Sedangkan Telkom lebih banyak akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi untuk memenuhi kebutuhan ekspansinya. Meskipun Telkom gagal mengakuisisi perusahaan telekomunikasi di Guam, perseroan masih perlu mencari potensi akuisisi perusahaan di dalam dan luar negeri untuk mengembangkan bisnisnya.

“Mereka di Guam kalah, tetapi mereka harus cari terus,” ujar sumber tersebut.

Telkom masih harus mencari pasar baru untuk tetap terus meningkatkan pertumbuhan kinerja keuangannya. Di sisi lain, Telkom juga tidak bisa terlalu mendominasi industri telekomunikasi di Indonesia sehingga perlu mencari perusahaan di luar negeri.

Akhir tahun lalu, Kementerian BUMN mengungkapkan bahwa Telkom dan PLN bakal menerbitkan Komodo Bond pada 2018. Dua BUMN tersebut bakal menyusul dua perusahaan pelat merah lainnya yang telah menerbitkan Komodo Bond.

Dua perusahaan tersebut adalah PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Jasa Marga menerbitkan Komodo Bond senilai Rp4 triliun juta pada 2017 sedangkan Wijaya Karya (Wika) telah menerbitkan obligasi global rupiah tersebut senilai Rp5,4 triliun. (Baca : Kelebihan Permintaan, Komodo Bond Jasa Marga Berikan Kupon 7,5 Persen)

(hm)