Fundamental dan Teknikal Saham ASII : Momentum Kenaikan Mulai Terbuka

Bareksa • 03 Apr 2018

an image
PSA Group General Director for South East Asia Lionel Faugeres (kiri) berbincang dengan Operation Manager PT Astra International Peugeot Tbk Andyka Susanto (kanan) pada peluncuran New Peugeot 3008 di Jakarta, Rabu (28/3). ANTARA FOTO/Saptono

Saham ASII kemarin ditutup naik 3,43 persen dengan berakhir di level Rp7.550 per saham

Bareksa.com - Harga saham PT Astra International Tbk (ASII) pada perdagangan Senin, 2 April 2018, ditutup naik 3,43 persen dengan berakhir di level Rp7.550 per saham. Saham ASII menjadi saham peringkat ketiga dengan nilai transaksi terbesar di bursa kemarin atau senilai Rp219,33 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham ASII yaitu Samuel Sekuritas (IF) dengan nilai pembelian Rp29,98 miliar, kemudian Morgan Stanley Sekuritas (MS) Rp21,33 miliar, dan JP Morgan Sekuritas (BK) Rp18,19 miliar.

Saham ASII berhasil rebound dalam dua hari terakhir pasca sebelumnya turun cukup dalam sepanjang bulan Maret yakni 9,6 persen.

Fundamental ASII


Sumber : laporan keuangan perseroan

Mengacu pada laporan keuangan perusahaan tahun 2017, ASII berhasil membukukan pendapatan bersih Rp206,06 triliun, atau mengalami peningkatan 13,79 persen dibandingkan 2016 yang sebesar Rp181,08 triliun.

Alhasil laba bersih perseroan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk pada 2017 tercatat Rp18,88 triliun, atau melonjak 24,58 persen dari Rp15,16 triliun pada 2016.

Kenaikan laba bersih tersebut paling besar dikontribusikan oleh segmen bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi yang dijalankan oleh PT United Tractors Tbk (UNTR) yang mencatatkan lonjakan laba bersih 47,39 persen.

Adapun divisi bisnis otomotif ASII pada 2017 sedikit mengalami kontraksi dengan mencatatkan penurunan tipis laba bersih 3,25 persen. Segmen bisnis agribisnis yang dijalankan oleh PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) tercatat cenderung stagnan namun masih mampu tumbuh tipis 0,19 persen.

Total aset perseroan hingga akhir 2017 tercatat Rp295,65 triliun, atau meningkat 12,9 persen dari sebelumnya Rp261,85 triliun. Posisi liabilitas perseroan pada 2017 tercatat Rp139,32 triliun atau dengan kata lain memiliki debt to asset ratio (DAR) 47,12 persen, meningkat dari posisi DAR tahun 2016 sebesar 46,57 persen.

Sementara itu dari sisi laporan arus kas, pos arus kas operasi ASII mencatatkan kenaikan 19,98 persen dari Rp19,41 triliun pada 2016 menjadi Rp23,29 triliun pada 2017. Hal itu membuat posisi likuiditas ASII yang dilihat dari cash ratio stabil di angka 0,32 kali pada 2017, sama seperti di 2016.

Analisis Teknikal ASII


Sumber : Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal, candle saham ASII pada perdagangan kemarin membentuk bullish spinning top yang menggambarkan pergerakan positif pasca bergerak dalam sekitaran support di level Rp7.050.

Selain itu, ASII terlihat membentuk pola double bottom yang mengindikasikan adanya sinyal reversal (pembalikan arah) dari downtrend ke uptrend. Namun di sisi lain, volume belum mendukung kenaikan saham ASII yang terpantau menurun pada perdagangan kemarin. Hal tersebut mengindikasikan belum adanya aksi beli yang kuat yang mendasari kenaikan saham ini dalam dua hari terakhir.

Kemudian investor asing juga tercatat masih cukup masih melepas saham ini dengan mencatatkan net sell senilai Rp57,81 miliar pada perdagangan kemarin. Indikator relative strength index (RSI) terlihat mulai keluar dari area jenuh jual mengindikasikan adanya momentum kenaikan yang mulai terbuka di saham ASII. (AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.