Bareksa.com- Pembayaran Bunga ke-15 Obligasi PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) ditunda yang seharusnya dilaksanakan kemarin 26 Maret 2018 karena dana belum efektif di rekening Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 ini akan jatuh tempo pada 24 Juni 2019 mendatang. Obligasi ini diterbitkan dengan kupon 12,25 persen per tahun dengan total nilai Rp1 triliun.
Meskipun demikian, menurut data perdagangan di Bareksa, obligasi TAXI ini masih ditransaksikan sebanyak 1 kali dengan volume Rp5 miliar. Namun, transaksi obligasi TAXI itu terjadi pada harga 79,49 persen dari harga par, pada 29 Januari 2018.
Sementara itu, Pefindo kembali menurunkan peringkat surat utang tersebut dari BB+ menjadi BB- (double B minus) dengan prospek negatif (negative outlook) per tanggal 12 Maret 2018. Tanda minus menunjukkan bahwa peringkat yang diberika Pefindo tersebut relatif lemah dan di bawah rata-rata dengan kategori perusahaan lainnya.
Peringkat yang berlaku mulai periode 12 Maret 2018 hingga 1 Maret 2019 tersebut diberikan pasca TAXI menerbitkan data dan informasi laporan keuangan per 30 September 2017.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), disebutkan bahwa rating tersebut mengindikasikan parameter proteksi yang lemah dibandingkan efek utang Indonesia lainnya.
Sebelumnya pada akhir Oktober 2017 juga, Pefindo juga telah menurunkan peringkat surat utang tersebut sebesar 2 notch menjadi idBB+ atau di bawah batas peringkat layak investasi. Alhasil, pergerakan harga obligasi itu tidak lagi mengacu pada harga acuan obligasi negara, tetapi mengikuti mekanisme pasar
Penurunan peringkat ini terkait dengan memburuknya kinerja TAXI. Pada kuartal III-2017 pendapatan TAXI turun 54,7 persen menjadi Rp231 miliar dari Rp512 miliar kuartal III-2016. Rugi perusahaan juga membengkak menjadi Rp210 miliar dari sebelumnya Rp81,8 miliar.
Seiring adanya keterlambatan dalam pembayaran kupon obligasi, harga saham TAXI juga terpantau turun 5 persen ke level Rp194 hingga jeda siang ini 27 Maret 2018, dari level penutupan sebelumnya Rp204. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.