Bareksa.com - Laba industri perbankan per Januari 2018 mencapai Rp11,37 triliun. Nilai tersebut meningkat 7,87 persen dibandingkan periode Januari 2017 yang sebesar Rp10,54 triliun.
Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan, di antara keempat kelas bank, hanya bank BUKU I yang mencatat penurunan perolehan laba, yakni dari Rp143 miliar pada Januari 2017 menjadi Rp69 miliar pada Januari 2018.
Sementara bank-bank BUKU lain masih mencatat peningkatan. Per Januari 2017, laba bersih bank BUKU II tercatat Rp1,03 triliun, meningkat menjadi Rp1,09 triliun pada Januari 2018.
Begitu juga dengan bank BUKU III, laba bersih meningkat menjadi Rp3,28 triliun per Januari 2018 dibandingkan per Januari 2017 yang sebesar Rp3,1 triliun. Pada bank BUKU IV, laba meningkat jadi Rp6,89 triliun pada Januari 2018 dari Januari 2017 yang sebesar Rp6,1 triliun.
Tidak berbeda, kinerja bank umum dari sisi penyaluran kredit, per Januari 2018 mencapai Rp4.632,3 triliun, atau meningkat 7,4 persen dibandingkan Januari 2017 yang mencapai Rp4.312,99 triliun.
Selanjutnya dari sisi dana pihak ketiga (DPK), per Januari 2018 tercatat Rp5.228,78 triliun. Nilai ini meningkat 8,36 persen dibandingkan Januari 2017 yang sebesar Rp4.825,33 triliun.
Kinerja 2017
Sebelumnya, sampai akhir 2017, laba bank umum tercatat Rp131,16 triliun. Nilai tersebut melonjak 23,1 persen dibandingkan akhir 2016 yang mencapai Rp106,54 triliun.
Pada periode tersebut, bank BUKU I dan BUKU II mencatat penurunan laba bersih. Sementara bank BUKU III dan IV menunjukkan pertumbuhan laba.
Tercatat, bank BUKU I membukukan penurunan laba dari Rp861 miliar pada akhir 2016 menjadi Rp716 miliar pada akhir 2017. Begitu juga dengan bank BUKU II yang mencatat penurunan laba menjadi Rp9,52 triliun pada akhir 2017, dari Rp10,32 triliun pada akhir 2016.
Sementara untuk BUKU III, laba melesat menjadi Rp33,34 triliun pada akhir 2017. Pada akhir 2016, laba tercatat Rp24,93 triliun.
Bank BUKU IV juga mencatat peningkatan laba fantastis menjadi Rp86,58 triliun dari Rp69,46 triliun pada akhir 2016.
Laba Bank BUMN
Berdasarkan paparan kinerja emiten perbankan, bank milik negara yang umumnya berada dalam BUKU IV memang mencatatkan pertumbuhan. Dari paparan kinerja tersebut, nilai total laba empat bank milik negara mencapai Rp66,28 triliun.
Dilihat dari kinerja keempat bank, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) membukukan pertumbuhan laba paling tinggi, yakni 49,5 persen ke angka Rp20,6 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan perseroan bisa menekan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) menjadi 3,46 persen di 2017 dari 4 persen 2016.
Hal ini memangkas alokasi biaya pencadangan perseroan turun dari Rp24,6 triliun pada 2016 menjadi Rp16 triliun pada 2017.
Kendati Bank Mandiri menumbuhkan laba yang paling tinggi, namun bank-bank milik negara lainnya tetap menumbuhkan laba dua digit.
Seperti misalnya, laba PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) melonjak 20,1 persen menjadi Rp13,62 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) naik 10,7 persen menjadi Rp29,04 triliun, serta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) tumbuh 15,59 persen menjadi Rp3,02 triliun.(K09/AM)