Bareksa.com - Kabar positif menghampiri industri agrikultur tanah air. Pemerintah dan pelaku usaha industri biodiesel Indonesia telah berhasil memenangkan gugatan tingkat banding di Mahkamah Uni Eropa (UE) dalam kasus pengenaan Bea Masuk Anti dumping (BMAD). Kemenangan ini merupakan kemenangan ganda Indonesia atas UE.
Direktur Jeneral Perdagangan Luar Negeri, Oke Nurwan, menyampaikan bahwa UE menghapus pengenaan BMAD 8,8 - 23,3 persen atas produk biodiesel dari Indonesia. Penghapusan BMAD ini berlaku per 16 Maret 2018.
Sebelumnya, Pemerintah berhasil memenangkan sengketa di Dispute Settlement Body World Trade Organization(DSB WTO). Hasil putusan Mahkamah UE dan putusan DSB WTO memberikan sinyal positif bagi negara-negara mitra dagang Indonesia terhadap perdagangan yang adil (fair trade) dalam sektor sawit.
"Dengan adanya kemenangan ini, diharapkan negara-negara mitra dapat menangkap sinyal positif untuk melebarkan akses pasarnya bagi biodiesel Indonesia. Sektor kelapa sawit Indonesia tidak mengandung subsidi dan juga tidak dijual dengan harga dumping,” tandas Oke pada Rabu (21/3/2018).
Sebelumnya UE telah mengenakan BMAD terhadap produk biodiesel Indonesia dengan margin dumping 8,8 - 23,3 persen sejak 19 November 2013.
Indonesia kemudian mengambil langkah dengan mengajukan keberatan terhadap pengenaan BMAD tersebut ke Pengadilan Umum Tingkat I UE, serta ke DSB WTO.
Pengajuan gugatan di Pengadilan Umum Tingkat I UE dimulai sejak 19 Februari 2014. Hasilnya, Pengadilan Umum Tingkat I UE menolak penerapan BMAD oleh UE pada 15 September 2016.
Dari hasil tersebut, UE mengajukan gugatan banding ke Mahkamah UE pada 24 November 2016. Hakim Mahkamah UE kemudian menguatkan putusan Hakim Pengadilan Umum Tingkat I UE untuk menolak penerapan BMAD tersebut.
Di sisi lain, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan adanya sejumlah negara yang melakukan perang dagang secara terbuka maupun terselebung. Terkait dengan hal itu, Mendag menyatakan siap meladeni negara yang ingin memicu perang dagang dengan Indonesia.
"Mari kita hindari. Saya secara khusus dengan Norwegia, saya membaca bahwa Anda mau nge-ban (melarang) CPO. Kalau Anda nge-ban, pasti saya nge-ban. Itu saya ban ikan (salmon) dari Norwegia, kalau ditanya alasan, banyak yang bisa kita kemukakan. Nah, dia bilang, percayalah saya, itu belum menjadi keputusan pemerintah Norwegia. Saya bilang oke, kalau begitu saya akan sampaikan, saya mempersiapkan diri untuk melakukan itu," jelas Enggar Rabu (21/3/2018).
Saham-saham CPO Terpantau Menguat
Pasca pemberitaan tersebut pergerakan saham-saham dalam sektor pertanian terpantau mengalami kenaikan cukup signifikan pada perdagangan Rabu, 22 Maret 2018 kemarin. Alhasil secara sektoral, sektor pertanian mencatatkan kenaikan tertinggi di bursa sebesar 2,95 persen.
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) : 6,53 persen
Sumber : Bareksa
Emiten CPO milik Grup Astra ini memimpin kenaikan dalam sektor pertanian. Setelah sebelumnya saham AALI terpantau tertekan dalam enam hari terakhir.
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal, ada peluang saham ini akan melanjutkan penguatan yang ditandai dengan terbentuknya bullish candle dengan body yang cukup besar menandakan ada antusiasme beli cukup tinggi pada saham ini.
Hal ini juga tercermin dari peningkatan volume serta inflow asing senilai Rp6,92 miliar. Selain itu, stochastic juga terpantau berbalik arah naik dan mencoba keluar dari area jenuh jual.
PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) : 6,38 persen
Sumber : Bareksa
Sementara itu, emiten CPO milik Grup Bakrie ini juga terpantau naik signifikan dan kembali menguji resisten di level Rp304 per saham.
Pergerakan saham UNSP terlihat sudah mengalami uptrend sejak awal tahun ini yang masih terjaga dengan posisi garis MA 5 > MA 20 > MA 60.
Pada perdagangan kemarin terlihat terjadi peningkatan volume yang menandakan adanya aksi pembelian yang meningkat, namun stochastic terlihat telah memasuki area jenuh beli.
PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) : 5,49 persen
Sumber : Bareksa
Emiten CPO milik Grup Salim ini juga terpantau menguat meskipun terlihat adanya aksi ambil untung yang menyebabkan terbentuknya upper shadow cukup panjang pada candle saham ini.
Volume pada perdagangan saham LSIP kemarin terlihat melonjak signifikan menandakan saham ini cukup banyak diburu pelaku pasar. Selain itu, stochastic terlihat mulai bergerak naik dan mencoba keluar dari area jenuh jual mengindikasikan adanya potensi kenaikan lanjutan.
PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) : 4,34 persen
Sumber : Bareksa
Emiten milik grup salim lainnya juga terpantau mengalami kenaikan. Saham SIMP membentuk bullish candle dengan long upper shadow menggambarkan pergerakan saham ini cukup memiliki volatilitas yang tinggi.
Pada perdagangan kemarin volume juga terlihat melonjak signifikan menandakan adanya aksi pembelian yang cukup besar. Selain itu, stochastic terlihat mulai bergerak naik di sekitar area netral. (AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.