Analisa Teknikal Saham SRIL, Peluang Kembali Naik

Bareksa • 22 Mar 2018

an image
Pekerja melintas dengan latar belakang layar monitor yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (26/1). Pergerakan IHSG pada penutupan akhir pekan terkoreksi tipis 0,16 poin di posisi 6.615,32. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Pada 21 Maret 2018, saham SRIL ditutup menguat 1,2 persen ke harga Rp344

Bareksa.com - Saham emiten PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), atau sering dikenal dengan nama Sritex, pada perdagangan hari Rabu (21 Maret 2018) ditutup menguat 1,2 persen atau 4 poin ke harga Rp344, dari harga penutupan pada hari Selasa yakni Rp340.  Volume transaksi saham emiten di sektor aneka industri ini mencapai sebesar 61,4 juta lembar dan dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 7 triliun.

Jika dilihat dari aktivitas brokernya, sampai dengan penutupan hari Rabu yang menjadi 3 top buyer untuk saham SRIL ini antara lain UBS Sekuritas Indonesia (AK) dengan nilai pembelian Rp 3,2 miliar, kemudian yang kedua Mirae Asset Sekuritas Indonesia (YP) dengan nilai Rp2,7 miliar, dan yang ketiga RHB Sekuritas Indonesia (DR) dengan nilai Rp2,1 miliar.

Sedangkan di sisi yang lain, 3 top seller pada saham ini antara lain YP dengan penjualan SRIL senilai Rp5,7 miliar, selanjutnya RHB Sekuritas Indonesia (DR) dengan nilai Rp2,1 miliar, dan yang terakhir FAC Sekuritas Indonesia (PC) senilai Rp 1,9 miliar.

Analisa Teknikal Saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)

Sumber: Bareksa

Seperti yang bisa dilihat dalam grafik, secara teknikal, saham SRIL ini untuk sementara waktu masih  pada sideways trend atau tren mendatar. Pada hari Rabu (21 Maret 2018), harga saham SRIL ditutup dengan membentuk candle yang memiliki body yang kecil dan upper shadownya lebih panjang daripada lower shadow.

Jika dilihat lebih detail, pada penutupan Rabu ini saham SRIL memiliki indikator Moving Average 34 masih berada di atasMoving Average 13 yang menunjukkan saham tersebut dalam sementara waktu sedang berada di tren negatif. Kemudian Relative Strength Index (RSI) yang mencapai level 50 atau dalam arti lain sedang dalam kondisi netral yang mengindikasikan harga saham  tersebut memiliki chance untuk kembali naik atau rebound. Target resisten terdekat untuk saham SRIL pada harga Rp360 dengan support terdekat pada harga Rp335 per saham.

Berdasarkan berita terbaru, perusahaan tekstil dan garmen terbesar se-Asia Tenggara ini berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 12 persen menjadi US$759,3 juta pada tahun 2017 dibandingkan pada tahun 2016 yang hanya mencapai US$679,9 juta. Hal ini pun membuat laba bersih Sritex ini naik sebesar 15 persen menjadi US$68 juta dari US$58,3 juta pada tahun 2016. (hm)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.