Bidik Dana Rp1 Triliun, BRISyariah akan IPO Saham pada Mei 2018

Bareksa • 05 Mar 2018

an image
Direktur Utama BRI Syariah Moch Hadi Santoso (kedua kiri), bersama jajaran direksi Indra Praseno (kiri), Wildan (tengah), Agus Katon (kedua kanan), dan Erdianto Sigit (kanan), berfoto saat perdagangan perdana Sukuk Mudharabah BRI Syariah di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/HO

Perseroan telah melakukan mini expose dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin, 5 Maret 2018

Bareksa.com – PT Bank BRISyariah, unit usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), bakal mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia sekitar Mei 2018. Perseroan telah melakukan mini expose dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin, 5 Maret 2018.

Presiden Direktur BRISyariah, Mochamad Hadi Santoso, mengungkapkan perseroan menggunakan buku audit Desember 2017 untuk melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham.

Perseroan telah menunjuk empat perusahaan sekuritas sebagai penjamin emisi (underwriter), yakni Bahana Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Indo Premier Sekuritas dan CLSA Sekuritas Indonesia.

“Kami ingin jadi bank BUKU (Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha) III,” katanya di Jakarta, Senin, 5 Maret 2018.

Untuk menjadi bank BUKU III, perseroan membutuhkan modal sekitar Rp2 triliun lagi. Sementara, belum lama ini, induk usaha yakni BBRI telah menyuntikkan modal kepada perseroan senilai Rp1 triliun.

Dengan begitu, BRISyariah membutuhkan dana Rp1 triliun lagi untuk menjadi bank BUKU III. Dia berharap sisa kebutuhan modal tersebut dapat terpenuhi melalui penjualan saham kepada publik. Perseroan berencana menerbitkan 30 persen saham dari modal disetor kepada publik.

Bidik Dana Rp1 Triliun

Direktur Investment Banking Danareksa Sekuritas, Boumediene Sihombing, mengatakan BRISyariah diharapkan dapat mencatatkan sahamnya di BEI pada Mei tahun ini. Dana yang dibidik perseroan dalam pelaksanaan IPO saham sekitar Rp1 triliun.

Pihak underwriter berencana menawarkan saham BRISyariah kepada investor regional dan domestik untuk memperluas target potential investor institusi. Sejauh ini, dia belum mengetahui animo investor terhadap saham BRISyariah.

“Karena kami belum sampai pre-marketing,” ujarnya.

Akhir pekan lalu, BRI mengumumkan penambahan modal kepada BRI Syariah senilai Rp1 triliun. Suntikan modal tersebut dalam bentuk langsung dan telah dilakukan pada 28 Februari 2018.

Selain penambahan modal dari BRI, BRISyariah juga memiliki kapitalisasi saldo laba ditahan hingga 2017 sebesar Rp567,38 miliar. Tambahan modal tersebut membuat modal ditempatkan dan disetor BRISyariah naik jadi Rp3,55 triliun, dari sebelumnya Rp1,98 triliun.

Sepanjang tahun lalu, perseroan memperoleh pendapatan dari penyaluran dana Rp2,81 triliun, meningkat dari tahun 2016 sebesar Rp2,63 triliun. Sementara pendapatan setelah distribusi bagi hasil perseroan tercatat Rp1,63 triliun, meningkat dari perolehan tahun sebelumnya Rp1,59 triliun.

Laba yang diatribusikan kepada pengendali sepanjang 2017 adalah Rp101 miliar, lebih rendah dibandingkan 2016 sebesar Rp170 miliar. (AM)