Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat, 2 Maret 2018;
PT United Tractors Tbk (UNTR)
Menjadi distributor resmi sejumlah merek kendaraan komersial dan alat berat menyebabkan perseroan memiliki banyak peluang mengejar penjualan. UNTR menargetkan peningkatan volume penjualan untuk setiap merek yang dijajakan. Pada segmen produk kendaraan komersial, United Tractors memasarkan merek UD Trucks dan Scania.
Sementara pada segmen produk alat berat, ada Komatsu, Tadano dan Bomag. Kedua segmen tersebut menjadi satu dalam kategori lini usaha mesin konstruksi. Sepanjang tahun ini, United Tractors menargetkan penjualan 1.500 unit UD Trucks Quester. Mayoritas truk ini mengisi sektor pertambangan, hampir 800 unit untuk sektor tersebut.
PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF)
Perseroan menargetkan pembukaan 60 gerai ritel farmasi di Arab Saudi menyusul selesainya proses akuisisi, Dwaa Ltd. Co., pada Maret 2018. Saat ini Dwaa memiliki 30 gerai ritel farmasi di Arab Saudi.
Setelah emiten berkode saham KAEF itu merampungkan akuisisi, ditargetkan ada penambahan 60 gerai dalam rentang 2 - 3 tahun mendatang. Nilai investasi yang digelontorkan senilai Rp130 miliar untuk akuisisi 60 persen saham Dwaa sekaligus mendanai rencana penambahan 60 gerai di Arab Saudi.
Artinya, emiten berkode saham KAEF itu tidak akan melakukan chip in untuk rencana ekspansi tersebut. Di Arab Saudi, Dwaa merupakan pemilik 30 persen jaringan ritel farmasi di negara tersebut.
Rencana penambahan gerai sejalan dengan pertumbuhan pendapatan yang ditargetkan tumbuh lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan industri farmasi di dalam negeri. Tahun ini, KAEF membidik pertumbuhan pendapatan 10 persen dari raihan pada 2017 yang tercatat Rp6,21 triliun.
PT Intermedia Capital Tbk (MDIA)
Aksi transaksi tutup sendiri alias crossing saham kembali terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kali ini, transaksi tersebut melibatkan saham MDIA. Berdasarkan data RTI, crossing saham terjadi atas 1,82 miliar saham MDIA pada satu jam sebelum penutupan perdagangan Kamis, 1 Maret 2018. Transaksi ini dilakukan di harga Rp118 per saham.
Total nilai transaksi di pasar negosiasi Rp342,7 miliar. Mandiri Sekuritas menjadi broker yang memasang posisi jual. Sedangkan Semesta Indovest bertindak sebagai broker pembeli.
Belum jelas identitas investor yang menjadi pihak penjual maupun pembeli di belakang aktivitas para broker tersebut. Namun beredar kabar, crossing saham ini ada kaitannya dengan proses akuisisi saham MDIA oleh PT Surya Cipta Media Tbk (SCMA).
PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR)
Perseroan akan membangun gudang baru di kawasan Semper, Jakarta Utara. Gudang ini akan dibangun pada kuartal II 2018. Investasi yang disiapkan untuk membangun gudang seluas 4.500 meter persegi ini mencapai US$4 juta. Anggarannya masuk dalam belanja modal 2018.
Emiten logistik dan pelayaran ini juga tengah merampungkan pembangunan gudang di Malaysia. Jika sesuai estimasi, gudang ini mulai beroperasi April 2018.
SMDR menanam investasi US$ 7 juta untuk gudang seluas 11.500 meter persegi itu. Akan ada kontribusi dari gudang baru di Malaysia terhadap total pendapatan SMDR pada tahun ini. Hanya saja, belum dirinci seberapa besar kontribusinya.
NPF Multifinance
Otoritas Jasa Keuangan optimistis tren pembaikan rasio kredit bermasalah atau non performing finance (NPF) di industri pembiayaan masih dapat berlanjut sepanjang 2018. Pemulihan kinerja sektor pertambangan dinilai memberikan ruang bagi perbaikan kualitas kredit multifinance. NPF bisa terus membaik dengan pemulihan kinerja pertambangan batu bara.
Memburuknya kualitas pembiayaan sektor multifinance pada beberapa tahun lalu sangat terkait dengan kondisi sektor pertambangan. Pada saat itu nilai investasi pengadaan alat berat melandai. (AM)