Analisa Teknikal Saham AISA : Juarai Nilai Transaksi, Target Resisten di Rp935

Bareksa • 27 Feb 2018

an image
Manajemen PT Tiga Pilar Sejahtera Food TBK saat menggelar jumpa pers terkait PT Induk Beras Unggul (IBU) pada kasus Beras Oplosan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 25 Juli 2017. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Harga saham AISA kemarin ditutup menguat 4,51 persen ke level Rp695 per saham

Bareksa.com - Harga saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) pada perdagangan Kamis, 22 Februari 2018 kembali bergerak atraktif dengan ditutup menguat 4,51 persen ke level Rp695 per saham. Saham AISA menjuarai nilai transaksi perdagangan di bursa kemarin yang senilai Rp510,52 miliar atau setara 6,83 persen dari nilai keseluruhan transaksi yang terjadi.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer saham AISA antara lain Mirae Asset Sekuritas (YP) dengan nilai pembelian Rp105,15 miliar, kemudian Mandiri Sekuritas (CC) Rp57,59 miliar, dan Lotus Andalan Sekuritas (YJ) Rp31,89miliar.

Analisis Teknikal AISA

Sumber : Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal, candle saham AISA pada perdagangan kemarin membentuk bullish spinning top. Kondisi tersebut menggambarkan pergerakan yang mixed pada saham ini dengan kecenderungan menguat, melanjutkan kenaikan signfikan pada sehari sebelumnya.

Indikator volume terlihat menunjukkan peningkatan dengan nilai transaksi yang sangat besar menandakan saham ini ramai diburu oleh pelaku pasar mengingat harganya sudah jatuh cukup dalam.

Indikator relative strength index (RSI) terlihat masih bergerak naik meski pun mulai mendekati area jenuh beli. Target resisten terdekat saham AISA saat ini berada di level Rp935 dengan support di level Rp670 per saham.

Pergerakan saham AISA terlihat mulai atraktif dalam dua hari terakhir terkait adanya pemberitaan bahwa Grup Salim dan Sinarmas tertarik untuk membeli bisnis beras AISA.

Sebelumnya unit usaha beras AISA yakni PT Indo Beras Unggul (IBU) pada tahun lalu terjerat kasus pemalsuan beras sehingga menyebabkan saham AISA kehilangan sekitar 80 persen nilai pasarnya. (AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.