Memerah Pasca Bangkit dari Level Gocap, Valuasi Saham BEKS Mahal atau Murah?
Hingga pukul 13.00 WIB saham BEKS kembali melemah 3,8 persen ke Rp51 per saham
Hingga pukul 13.00 WIB saham BEKS kembali melemah 3,8 persen ke Rp51 per saham
Bareksa.com - Pasca Saham PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) berhasil lompat dari level terendah di Bursa dari Rp50 menjadi Rp53 per saham. Hari ini saham BEKS kembali memerah.
Hingga pukul 13.00 WIB saham BEKS kembali melemah 3,8 persen ke Rp51 per saham.
Dari sisi transaksi jual-beli saham broker Maybank Kim Eng Sekuritas (ZP) tercatat sebagai penjual terbesar saham BEKS dengan melepas 2,4 juta lot di harga rata Rp52,3 per saham atau senilai Rp12,7 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Sementara itu penjual terbesar saham BEKS berikutnya adalah Danatama Makmur (II) yang melepas 843 ribu lot dengan nilai transaksi Rp4,5 miliar.
Jika ditarik lebih jauh sebelum berdiam di level gocap selama 8 bulan terakhir, harga saham BEKS sempat naik turun bak roaller coaster sejak awal Agustus 2016 - Mei 2017, seiring dengan sentimen masuknya Pemerintah Provinsi Banten ke jajaran pemegang saham bank yang dulunya dikenal dengan PT Bank Pundi Tbk ini.
Namun semenjak pengumuman Penawaran Umum Terbatas V (PUT V) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue pada bulan Agustus, harga saham BEKS merosot tajam hingga menyentuh level Rp50 selama hampir delapan bulan.
Pergerakan Harga Saham BEKS 1 Tahun
Sumber: Bareksa.com
Lantas kenapa saham BEKS kembali memerah?
Jika dilihat dari sisi valuasi, per September 2017, BEKS tercatat memiliki total aset Rp7 triliun, dan total liabilitas tercatat Rp6,2 triliun. Maka dari itu nilai buku perusahaan (total aset dikurangi dengan total liabilitas) hanya berkisar Rp800 miliar.
Nilai tersebut jauh lebih kecil dibandingkan nilai buku bank daerah lainnya yakni BPD Jawa Timur (BJTM) yang memiliki nilai buku Rp7,8 triliun dan BPD Jawa Barat & Banten (BJBR) Rp9,7triliun.
Berdasar data tersebut, saham BEKS kini dihargai 3,8 kali lipat dari nilai buku per sahamnya (price to book value/PBV). Nilai PBV tersebut dapat dikategorikan premium, jika dibandingkan dengan BPD lainnya yakni BJBR yang sebesar 0,7 kali dan BJTM sebesar 0,43 kali.
PBV Bank BPD yang Tercatat di Bursa
Sumber: Laporan keuangan diolah Bareksa
Data terakhir yang didapatkan Bareksa, perusahaan membukukan pendapatan bunga (interest income) naik 8 persen dalam setahun terakhir menjadi Rp399 miliar dari sebelumnya Rp369 miliar.
Namun jika dibandingkan kuartal III 2014, pendapatan bunga BEKS anjlok hingga 68,8 persen dari sebelumnya Rp1,28 triliun.
Perbandingan Kinerja Pendapatan BEKS (Rp Miliar)
Sumber: Bareksa.com
Tak hanya itu, dalam 3 tahun terakhir BEKS justru mencatatkan rugi bersih. Sepanjang Januari-September 2015 perseroan mencatat rugi bersih Rp220,9 miliar dan pada periode yang sama di 2016 rugi membengkak jadi Rp283,8 miliar dan pada 2017 rugi Rp63,2 miliar.
Kondisi paling parah terjadi pada 2016, di mana laba operasional turun signifikan sebesar 37,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kondisi itu semakin menekan bottom line perusahaan.
Dengan mempertimbangkan kinerja kuartal III 2017, menurut analisis Bareksa, valuasi saham BEKS masih terbilang cukup mahal.
Meski demikian, peningkatan harga saham yang sebelumnya terjadi karena adanya pernyataan Direktur Utamanya Fahmi Bagus Mahesa yang mengungkapkan kerugian pada akhir 2017 menurun jika dibandingkan dengan 2016 yang mencapai Rp 405,1 miliar.
Fahmi belum bisa menyebut angkanya, lantaran masih menunggu proses audit selesai. (AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.