Bank Banten Optimistis Cetak Laba di 2018
Bank Banten menargetkan pertumbuhan kredit 30 persen sepanjang tahun ini
Bank Banten menargetkan pertumbuhan kredit 30 persen sepanjang tahun ini
Bareksa.com - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) optimistis bisa mencetak laba di 2018, seiring komitmen pemegang saham yang berniat menambah modal ke perusahan. Perseroan menargetkan pertumbuhan kredit 30 persen sepanjang tahun ini.
Direktur Utama Bank Banten, Fahmi Bagus Mahesa, mengatakan aksi penambahan modal akan membuat Bank Banten bisa lebih leluasa dalam melakukan ekspansi sehingga berdampak pada profitabilitas perseroan tahun ini.
"Tahun ini kami optimistis bisa laba, apalagi kalo sudah disuntik modal," kata Fahmi di Jakarta, Senin, 19 Febuari 2018.
Promo Terbaru di Bareksa
Untuk diketahui, kabarnya pemegang saham, Pemerintah Provinsi Banten akan melepas kepemilikan sahamnya di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) demi menambah modal ke Bank Banten. Harapannya, dengan modal kuat, ke depan BEKS bisa lari lebih kencang.
Fahmi buka-bukaan soal strateginya demi mencetak laba tahun ini. Salah satunya, adalah menggenjot penyaluran kredit ke berbagai sektor, seperti consumer banking yang berasal dari aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Daerah Banten, dan memperkuat kredit konstruksi yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja daeran atau negara (APBD/APBN).
Untuk tahun ini, kata Fahmi, pihaknya akan lebih agresif menyalurkan kredit kepada pegawai pemerintah secara vertikal. Hal ini dilakukan karena Bank Banten sudah menjadi bank yang termasuk dalam sistem pembayaran aparatur negara (SPAN) yang ditunjuk oleh Departemen Keuangan.
Selain itu, perseroan juga akan ekspansi ke kredit pensiunan. Hal itu dilakukan karena Bank Banten sudah menjadi juru bayar Taspen.
Dengan kondisi tersebut, peluang perusahaan mengejar target pertumbuhan kredit 30 persen optimistis bisa tercapai. "Karena memang ruangnya masih sangat besar di Banten," jelas Fahmi.
Kejar Dana Murah
Sementara itu dari sisi perburuan dana pihak ketiga (DPK), pihaknya akan fokus ke dana murah. Fahmi mengatakan selain terus mengejar kerja sama dengan Pemkab/Pemkot se Banten, perseroan terus meningkatkan fitur-fitur dalam produk DPK agar dapat memberikan kemudahan bagi nasabah.
"Kami masih punya potensi dari ASN Pemprov Banten dan kami juga mengejar kerja sama dengan Pemkab/Pemkot se Banten agar kas Daerah dan payrollnya di bank banten," ujarnya.
Dengan strategi tersebut, Fahmi yakin Bank Banten bisa dengan mudah menghasilkan laba di 2018.
Bank Banten mencatat rugi bersih sampai kuartal III 2017 senilai Rp63 miliar. Rugi bersih ini membaik dari periode sama di 2016 yang sebesar Rp283 miliar. (K20/HM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.