Reksa Dana Saham Konvensional dan Syariah Ini Jadi Jawara, Apa Strateginya?

Bareksa • 09 Feb 2018

an image
Seorang karyawan PT SucorInvest Asset Management sedang menjelaskan mengenai produknya kepada nasabah - (Company)

Sucorinvest Equity Fund dan Sucorinvest Sharia Equity Fund cetak return tertinggi

Bareksa.com – Kinerja pasar saham sepanjang 2017 turut memberikan kontribusi yang besar bagi pertumbuhan return reksa dana berbasis saham, terutama pada reksa dana saham yang menempatkan sebagian besar asetnya pada efek saham.

Sepanjang 2017, IHSG tumbuh 19,99 persen ditopang rendahnya tingkat suku bunga acuan dan kenaikan peringkat utang Indonesia. Terlebih pada Desember 2017, Fitch Ratings telah menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi BBB dengan prospek stabil (satu notch di atas Investment Grade) dari sebelumnya BBB- (Investment Grade).

Hal ini turut mendongkrak IHSG melaju cukup tinggi dan mencatatkan rekor tertinggi baru berturut-turut sejak 2 pekan terakhir Desember 2017. IHSG bertengger di level 6.355 pada penutupan perdagangan terakhir di tahun 2017.

Cemerlangnya kinerja IHSG turut mendorong naiknya garis indeks reksa dana saham hingga 9,32 persen sepanjang 2017. Begitupun indeks reksa dana saham syariah tercatat naik 2,7 persen sepanjang 2017.

Pada marketplace Bareksa, reksa dana saham dengan kenaikan return tertinggi diraih oleh reksa dana Sucorinvest Equity Fund. Reksa dana kelolaan PT Sucor Asset Management ini mencetak return hingga 26,39 persen sepanjang 2017, jauh melampaui pertumbuhan benchmark-nya dan IHSG.

Daftar Lima Reksa Dana Saham Return Tertinggi Sepanjang 2017

 
Sumber : Bareksa.com

Kinerja Sucorinvest Equity Fund di 2018

Memasuki tahun 2018, reksa dana ini kembali melaju dengan catatan return cukup tinggi. Belum genap 2 bulan, Sucorinvest Equity Fund telah bertumbuh 9,58 persen year to date (periode 01 Januari – 08 Februari 2018). Adapun strategi Sucor yang memilih saham sektor pertambangan dan konstruksi berperan besar dalam kinerja reksa dana ini.

Jika dilihat pada fund factsheet per Januari 2018, Sucorinvest Equity Fund memiliki alokasi investasi cukup besar di sektor pertambangan (28 persen), sektor konstruksi (13 persen), dan sektor perbankan (22 persen). Ke depannya, Sucor masih optimistis dengan kinerja sektor pertambangan, konstruksi, dan perbankan.

Menariknya lagi, tidak hanya Sucorinvest Equity Fund. Pada marketplace Bareksa, reksa dana saham syariah yang juga kelolaan PT Sucor Asset Management ini turut meraih return tertinggi sepanjang 2017 (kategori reksa dana saham syariah). Reksa dana ini adalah Sucorinvest Sharia Equity Fund.

Daftar Lima Reksa Dana Saham Syariah Return Tertinggi Sepanjang 2017

 
Sumber : Bareksa.com

Sepanjang 2017, Sucorinvest Sharia Equity Fund berhasil mencetak return hingga 21,01 persen, melampaui pertumbuhan benchmarknya dan IHSG.

Kinerja Sucorinvest Sharia Equity Fund di 2018

Return reksa dana tersebut terus bertumbuh hingga 2018 dengan raihan cukup tinggi. Belum genap 2 bulan, return Sucorinvest Sharia Equity Fund tercatat tumbuh 13,91 persen secara year to date (periode 01 Januari – 08 Februari 2018).

Berdasarkan fund factsheet Januari 2018, reksa dana ini memiliki alokasi investasi paling banyak pada sektor pertambangan (29 persen) dan sektor konstruksi (22 persen). Strategi pemilihan kedua sektor inilah yang berperan besar dalam kinerja reksa dana.

Hal ini senada dengan optimisme Sucor terhadap kinerja sektor pertambangan dan konstruksi ke depannya. Sebab kenaikan harga minyak dunia dan komoditas di pasar global membuat sektor pertambangan mengalami kenaikan cukup signifikan. Hal ini berhasil mendongkrak kinerja reksa dana seiring alokasi aset terbesarnya pada sektor pertambangan.

Sejak awal 2018, sektor pertambangan telah mengalami kenaikan 21,73 persen, begitupun sektor konstruksi telah mengalami kenaikan sebesar 7,14 persen (per 08 Februari 2018).

**

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..