Ini Persiapan IPO Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Bukopin dan BRI Syariah

Bareksa • 09 Feb 2018

an image
Branch Manager Bank Syariah Mandiri Cabang Jakarta - Thamrin Kusuma Dewi Eka (kiri) menjelaskan transaksi dan fasilitas perbankan kepada pelajar SD Sekolah Alam Indonesia di Jakarta (20/1/2014) (Antarafoto/HO)

BRI Syariah akan lepas 30 persen saham ke publik, Bank Syariah Mandiri akan IPO di 2019 dan Bank Syariah Bukopin di 2020

Bareksa.com - Sejumlah bank syariah sedang memproses rencana untuk melenggang ke pasar saham melalui aksi penerbitan saham baru (initial public offering/IPO). Langkah ini diambil untuk memperkuat modal perusahaan.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Kartika Wirjoatmodjo, menjelaskan pihaknya akan memperhatikan valuasi dari PT Bank Syariah Mandiri (BSM) sebelum melakukan IPO pada 2019 mendatang. Pihaknya pun menyiapkan opsi mitra strategis apabila IPO urung dilakukan.

”Kalau dari kualitas pembiayaan BSM sudah oke, namun dari return on equity (ROE) tinggal dioptimalkan. Opsi untuk BSM bisa IPO dan juga mitra strategis, investor yang mendekati sudah banyak terutama dari Timur Tengah,” ujar dia di Jakarta, Jumat, 9 Februari 2018.

Selanjutnya ada anak usaha PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) yakni PT Bank Syariah Bukopin (BSB) yang juga berencana untuk melakukan IPO. Namun, perseroan tidak terburu-buru dan mempersiapkan diri hingga 2020.

Direktur Utama BSB, Saidi Mulia Lubis, mengatakan pihaknya juga berencana untuk melakukan IPO. "Ada rencana untuk menjadi perusahaan Tbk, tapi pada 2020," jelas dia.

Saidi mengungkapkan sebelum menjadi perusahaan terbuka, pihaknya ingin mencari mitra strategis terlebih dahulu. "Kalau jadi perusahaan publik, kami mesti cari investor lain, bisa dari bank juga yang beda dari Bank Bukopin supaya ada komplemen," kata dia.

Selain itu, perseroan juga meningkatkan pertumbuhan dan menjaga kualitas perusahaan sebelum melakukan IPO pada 2020.

"Nomor satu yang perlu dilakukan adalah mengejar pertumbuhan dan menjaga kualitas, di bank biasanya itu yang diukur," terang dia.

Saat ini, BSB baru berada di BUKU I atau memiliki modal inti di bawah Rp1 triliun. Pada kuartal III 2018, perseroan menargetkan bisa naik kelas jadi BUKU II dengan tambahan modal Rp100 miliar dari bank induk.

"Pada saat 2020 kami IPO, aset ditarget Rp15 triliun dengan modal inti Rp2 triliun," papar dia.

Baca juga :
BTPN Syariah Persiapkan IPO Saham Tahun Depan
Dirut BRISyariah, Hadi Santoso : Rencana IPO Dukung Target Jadi Bank BUKU 3
Jika Holding Jasa Keuangan Terbentuk, Apa Saja Target dan Agenda Bank BUMN?

Selanjutnya ada PT BRI Syariah, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang bakal melenggang ke pasar saham pada Maret 2018. Direktur Strategi Bisnis dan Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo, menjelaskan sebagai induk usaha, perseroan akan mendukung rencana IPO BRI Syariah pada tahun ini.

Menurut rencana, BRI akan mengurangi kepemilikan saham di BRI Syariah dari 91 persen menjadi 66 persen. Sedangkan sekitar 30 persen saham yang dikurangi akan dilepas ke pasar.

Haru mengungkapkan melalui aksi IPO tersebut, BRI optimistis saham BRI Syariah akan laku di pasar. Sebab potensi perbankan syariah masih besar dan tidak banyak bank syariah yang sudah melakukan IPO.

“BRI yakin dengan IPO BRI syariah. Saat ini memang sudah ada yang IPO, tapi belum listed di pasar saham, kami inginnya yang listed di pasar saham sehingga sahamnya bisa likuid,” tutur dia. (K09/AM)