Bareksa.com - Harga saham PT Elnusa Tbk (ELSA) pada perdagangan Selasa, 23 Januari 2018 ditutup menguat 2,8 persen ke level Rp440 per saham. Saham ELSA ditransaksikan sebanyak 3.839 kali dengan nilai transaksi Rp68,63 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer saham ELSA antara lain Mirae Asset Sekuritas (YP) dengan nilai pembelian Rp8,16 miliar, kemudian CIMB Sekuritas (YU) Rp8,09 miliar, dan Danareksa Sekuritas (OD) Rp5,77miliar. (Baca : Dipicu Harga Minyak Naik, Inflasi 2018 Diprediksi 4 Persen)

Analisis Teknikal ELSA

Sumber : Bareksa

Berdasarkan analisis Bareksa, secara teknikal, candle saham ELSA pada perdagangan kemarin membentuk bullish spinning top. Kondisi tersebut menggambarkan saham ini sepanjang perdagangan kemarin bergerak positif dengan sempat bergerak di bawah level pembukaan, dan tidak berakhir di level tertingginya. (Lihat : Harga Minyak Merangkak Naik, Irak Minta OPEC Tetap Pangkas Produksi)

Apabila diperhatikan, pergerakan saham ELSA terlihat masih dalam fase uptrend yang cukup kuat dilihat dari posisi MA 5 yang masih berada di atas MA 20. (Baca : Harga Minyak Terus Naik Tembus US$70 per Barel, Ini Dampaknya ke APBN 2018)

Indikator volume terlihat mengalami kenaikan menandakan adanya peningkatan minat beli pelaku pasar setelah sebelumnya relatif sepi saat terjadi koreksi kecil. (Lihat : Naik Tipis 1,01 Persen Seiring Kenaikan Harga Minyak, Ini Prospek Saham ELSA)

Indikator relative strength index (RSI) terlihat mulai bergerak positif dan saat ini berada di level 69 atau masih cukup jauh dari area overbought menandakan peluang kenaikan saham ini masih terbuka terutama untuk menguji resisten kuat di level Rp450 per saham.

Di samping itu, kenaikan harga minyak dunia pagi tadi sebesar 1,98 persen dapat menjadi sentimen positif bagi pergerakan ELSA hari ini. (AM) (Baca : Harga Minyak Tembus Level Tertinggi Sejak 2015, Saham ELSA Meroket)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.