Bareksa.com - Harga saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) pada perdagangan Senin, 22 Januari 2018 ditutup melonjak 7,42 persen ke level Rp535 per saham. Saham SSIA ditransaksikan sebanyak 3.213 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp39,56 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer saham SSIA antara lain Indo Premier Sekuritas (PD) dengan nilai pembelian Rp4,34 miliar, kemudian Mandiri Sekuritas (CC) Rp4 miliar, dan Mirae AssetSekuritas (YP) Rp3,76 miliar. (Baca : SSIA Mulai Buyback Saham Bulan Depan)
Analisis Teknikal SSIA
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal, candle saham SSIA pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle disertai lower shadow yang lebih panjang dibandingkan upper shadow. Kondisi tersebut menggambarkan saham ini bergerak positif pada perdagangan kemarin walaupun sempat turun dua tick di bawah level pembukaan. (Lihat : November akan Usai, Selain INDY & BBTN, 6 Saham Ini akan Masuk Indeks MSCI)
Pergerakan SSIA terlihat mencoba mengakhiri fase konsolidasinya yang telah terjadi sejak awal tahun ini dengan berhasil menembus resisten di level Rp535 per saham. (Baca : INDY dan 6 Saham Lain Masuk Indeks MSCI Small Cap, Begini Pergerakannya)
Indikator volume terlihat mengiringi kenaikan saham ini mengindikasikan adanya aksi pembelian cukup besar yang dilakukan pelaku pasar. Selain itu, posisi SSIA saat ini juga masih berada di sekitar area bottomnya menandakan risiko yang relatif kecil pada saham ini.
Indikator Relative Strength Index (RSI) terlihatmulai bergerak positifdan saat ini berada di level 63 atau masih cukup jauh dari area overbought menandakan peluang kenaikan saham ini masih terbuka. (AM) (Lihat : Lima Emiten Ini Juarai Peningkatan Laba Terbesar pada Semester I 2017)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.