Bareksa.com - Harga saham PT Matahari Departement StoreTbk. (LPPF) pada perdagangan Jumat, 5 Januari 2018 ditutup menguat 3,83 persen ke level Rp11.500 per saham. Saham LPPF ditransaksikan sebanyak 2.413 kali dengan nilai transaksi Rp22,32 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer saham LPPF antara lain Mandiri Sekuritas (CC) dengan nilai pembelian Rp3,85 miliar, kemudian Deutsche Sekuritas (DB) Rp2,71 miliar, dan Credit Suisse Sekuritas (CS) Rp2,54miliar. (Baca : Daya Beli Membaik, Bahana Proyeksi Prospek Saham Konsumer Positif Tahun Depan)
Analisis Teknikal LPPF
Sumber : Bareksa.com
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham LPPF pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle disertai long lower shadow. Kondisi tersebut menggambarkan sejak awal perdagangan saham ini telah dibuka di menguat walaupun sempat menyentuh level terendah dengan turun cukup jauh ke Rp 10,725, setelah itu LPPF berhasil rebound hingga terus menguat hingga berhasil ditutup di level tertingginya. (Lihat : Belanja Politik Pilkada dan Jelang Pilpres Bakal Dongkrak Daya Beli di 2018)
Pergerakan LPPF di awal tahun ini terbilang cukup positif dibandingkan dengan sepanjang tahun lalu yang cenderung mengalami tekanan, dalam sepekan kemarin saja saham ini telah terapresiasi cukup tinggi sekitar 14,29 persen. (Baca : Saham LPPF Meroket 9 Persen di Tengah Sentimen Negatif, Ini Alasannya)
Indikator volume terlihat relatif stabil mengindikasikan belum ada aksi akumulasi pembelian besar dalam saham ini, namun di sisi lain investor asing tercatat terus melakukan net buy dalam pekan kemarin dengan total senilai Rp20,49 miliar. (Lihat : Setelah Lotus, Gerai Debenhams Juga Akan Ditutup Mitra Adiperkasa)
Indikator relative strength index (RSI) terlihat masih bergerak positif dan saat ini berada di level 59 atau masih cukup jauh dari area overbought (jenuh beli) di level 80 menandakan potensi kenaikan saham ini masih cukup terbuka, dengan target terdekat di resisten pada level Rp11.675 sebelum akhirnya berpotensi menguji resisten berikutnya di level Rp13.150. (Baca : Setelah Lotus Tutup, MAPI Jual 1,45 Persen Saham di Induk Usaha Starbucks)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut