Upgrade Rating Indonesia Tahun 2017 Kerek Kinerja Reksa Dana DOKU

Bareksa • 04 Jan 2018

an image
Ilustrasi menghitung kinerja investasi, Copyright: <a href='https://www.123rf.com/profile_bacho12345'>bacho12345 / 123RF Stock Photo</a>

Reksa dana ini catat pertumbuhan return hingga 13,71 persen sepanjang 2017

Bareksa.com – Kondisi makroekonomi Indonesia pada tahun 2017 terbilang cukup kuat dengan tingkat inflasi stabil disertai adanya penurunan suku bunga acuan BI. Hal itu menjadi latar belakang peningkatan kualitas surat utang Indonesia, yang akhirnya mendongkrak kinerja pasar obligasi.

Peningkatan kualitas surat utang Indonesia tercermin dari kenaikan (upgrade) peringkat oleh dua lembaga pemeringkat efek internasional. Obligasi pemerintah Indonesia pun menjadi semakin menarik bagi investor global.

Pada Mei 2017, Standard & Poor's menaikkan credit rating Indonesia menjadi BBB- atau menjadi investment grade dari BB+. Kemudian pada Desember 2017, Fitch Ratings juga menaikkan credit rating untuk Indonesia menjadi BBB (outlook stabil) dari BBB- (outlook stabil). Hal ini turut disinyalir menjadi faktor utama cemerlangnya kinerja pasar obligasi sepanjang 2017.

Indeks obligasi konvensional, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) berhasil melonjak 16,3 persen sepanjang 2017. Tidak berbeda, indeks obligasi pemerintah juga berhasil tumbuh 16,5 persen, begitupun dengan indeks obligasi korporasi yang tercatat naik 14,2 persen sepanjang 2017.

Jika kita lihat, pergerakan yield (imbal hasil) obligasi pemerintah seri acuan atau benchmark tenor 10 tahun mengalami tren penurunan. Yield obligasi tersebut turun 20,85 persen dari 7,91 persen di awal Januari 2017 menjadi 6,26 persen di akhir Desember 2017.

Seperti diketahui, turunnya yield obligasi tersebut mencerminkan adanya kenaikan pada harga-harga obligasi. Hal ini turut pula mendorong pertumbuhan indeks reksa dana berbasis obligasi seperti indeks reksa dana pendapatan tetap (baik konvensional maupun syariah).

Indeks reksa dana pendapatan tetap dan indeks reksa dana pendapatan tetap syariah tercatat tumbuh masing-masing 10,47 persen dan 9,96 persen sepanjang 2017.

Begitupun reksa dana pendapatan tetap yang tersedia pada aplikasi DOKU turut pula mencatatkan kinerja cemerlang. Reksa dana ini adalah Bahana Mes Syariah Fund.

Reksa dana dengan alokasi aset hingga 99 persen pada obligasi pemerintah ini mencatatkan pertumbuhan return hingga 13,71 persen sepanjang 2017. Bahkan pertumbuhan return tersebut berhasil mengalahkan pertumbuhan indeks acuannya yang sebesar 9,96 persen.

Bahana Mes Syariah Fund juga berhasil mencatatkan pertumbuhan return tertinggi sepanjang 2017 dibandingkan reksa dana pendapatan tetap syariah lainnya yang tersedia pada Marketplace Reksa Dana Bareksa.

Daftar Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah Return Tertinggi Sepanjang 2017 di Marketplace Bareksa
 
Sumber : Bareksa.com

Bahana Mes Syariah Fund cocok untuk investor yang memiliki profil risiko konservatif?moderat dan ingin terhindar dari skema riba. Reksa dana ini dapat dijadikan alternatif investasi dengan periode investasi jangka menengah 1 tahun hingga 3 tahun.

Selain itu, dengan tersedianya produk ini pada aplikasi DOKU untuk ponsel berbasis Android, investasi reksa dana menjadi semakin mudah. Hanya dengan mengakses ponsel pintar dan menggunakan saldo minimal Rp100.000 saja pada aplikasi dompet digital ini, investor bisa mulai menanamkan modal dan berpotensi meraih keuntungan. (hm)

***

Belum punya akun DOKU?

- Cara buka akun DOKU, klik tautan ini
- Daftar reksa dana Bareksa di DOKU, klik tautan ini
- Beli reksa dana di DOKU, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.