Bareksa.com - Memasuki tahun 2018, para pencari kerja menanti-nantikan pembukaan pendaftaran untuk seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Jaminan hingga pensiun menjadi salah satu daya tarik menjadi PNS sehingga banyak orang yang menunggu lowongan untuk bekerja di instansi pemerintah.
Mengutip surat Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur tanggal 13 Desember 2017, kebutuhan PNS 2018 akan diprioritaskan untuk jabatan tertentu (fungsional) dan jabatan teknis lain yang mendukung tugas inti (core business) instansi. Khusus untuk pemerintah daerah, posisi PNS diprioritaskan untuk tenaga pendidikan, kesehatan, dan serta jabatan-jabatan yang mendukung pembangunan infrastruktur.
Asman sebelumnya menyebut jumlah PNS yang dibutuhkan berbanding lurus dengan jumlah PNS yang pensiun setiap tahunnya. Hal ini tentu menjadi peluang bagi para pencari lowongan CPNS dengan asumsi pemerintah mempertahankan prinsip zero growth, alias tidak membuka posisi baru melainkan hanya menggantikan mereka yang pensiun.
Meskipun formasi jabatan PNS untuk tahun 2018 masih belum diumumkan, potensi lowongan PNS bisa terlihat dari jumlah yang ada saat ini. Sebelumnya, Bareksa menganalisis potensi lowongan PNS ini berdasarkan usia pekerja yang memasuki masa pensiun dalam lima tahun ke depan.
Tabel : Jumlah PNS Menurut Status Pusat dan Daerah
Sumber : BKN
Mengacu pada data Badan Kepegawaian Negara (BKN), jumlah PNS aktif baik di pusat maupun di daerah mengalami penurunan 219.263 orang atau 4,8 persen menjadi 4,37 juta PNS per Desember 2016.
Selain itu, potensi ini juga dapat dianalisis berdasarkan penerimaan iuran asuransi jaminan pensiun yang dikelola oleh PT Taspen (Persero). Mengutip laporan arus kas PT Taspen, uang iuran yang masuk dari peserta turun Rp1,3 triliun atau 6,73 persen menjadi Rp18 triliun.
Sebagai informasi, Taspen merupakan salah satu badan usaha milik negara yang bertugas mengelola iuran pensiun PNS.
Grafik : Penerimaan Iuran Dari Peserta (Rp Triliun)
Sumber : Laporan Keuangan PT Taspen, diolah Bareksa
Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kemenpan-RB Herman Suryatman mengatakan, untuk pembukaan CPNS 2018, pihaknya akan memprioritaskan untuk mengisi jabatan guru dan juga pegawai medis. Menurutnya, kedua posisi tersebut sangat penting dan membutuhkan tenaga yang banyak. (hm)