Bareksa.com - Harga saham PT PP London SumatraTbk (LSIP) pada perdagangan Jumat 29 Desember 2017 ditutup meroket 10,07persen ke level Rp1.420 per saham. Saham LSIP ditransaksikan sebanyak 1.304 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp33,85 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang terpantau paling banyak membeli saham LSIP adalah Ciptadana Sekuritas (KI) dengan nilai pembelian Rp27,87 miliar, kemudian disusul oleh Trimegah Sekuritas (LG) dan Macquarie Sekuritas (RX) yang masing-masing membeli Rp1,45 miliar dan Rp1,08 miliar. (Baca : Valuasi Saham CPO Terendah 8 Tahun, Bagaimana Potensinya?)
KI menyumbang sekitar 81,07 persen dari keseluruhan transaksi yang terjadi pada saham LSIP. Selisih angka itu sangat jauh dibandingkan broker lain dibawahnya seperti LG dan RX yang masing-masing hanya menyumbang 4,59 persen dan 3,42 persen. (Lihat : Bea Masuk CPO ke India Naik Jadi 15 Persen, Saham Agriculture Tertekan di 2017)
Analisis Teknikal LSIP
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareka, secara teknikal pergerakan saham LSIP terlihat membentuk pola double bottom yang merupakan salah satu sinyal reversal (pembalikan arah). (Baca : Lima Emiten Ini Juarai Peningkatan Laba Terbesar pada Semester I 2017)
Bullish candle dengan body yang besar menandakan sepanjang perdagangan Jumat pekan lalu saham ini terus melaju positif hingga berhasil ditutup di level tertinggi.
Indikator volume terlihat mengalami lonjakan signifikan mengindikasikan adanya akumulasi cukup masif pada saham LSIP, terutama yang dilakukan oleh Ciptadana sekuritas (KI) yang akhirnya berhasil mengerek kenaikan tinggi pada saham ini. (Lihat : MARKET BRIEF: LSIP & BISI Sebar Dividen; WSBP Dapat Pinjaman Rp300 M)
Indikator relative strength index (RSI) terlihat masih bergerak positif dan saat ini berada di level 62 atau masih cukup jauh dari area overbought (jenuh beli) di level 80 menandakan potensi kenaikan saham ini masih cukup terbuka. Support saham LSIP berada di level Rp1.365 per saham dan resisten di level Rp1.500 per saham.
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut