Berita Hari Ini : Holding BUMN Digugat, MUFG Realisasikan Akuisisi Danamon

Bareksa • 02 Jan 2018

an image
A worker cleans the exterior of a Garuda Indonesia Airbus A320 aircraft at Hangar 4 of PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia at Soekarno-Hatta airport in Jakarta, September 28, 2015. The new Hangar 4 of PT GMF Aero Asia has capability to maintain 16 narrow body aircraft in one time, according to local media. REUTERS/Beawiharta

Penerimaan bea cukai lampaui target 2017; GMFI kembali sepakati kerja sama dengan pihak Australia

Bareksa.com - Berikut adalah intisari perkembangan penting pemberitaan ekonomi dan aksi korporasi, yang disarikan dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia dan berita sejumlah media hari ini, Selasa 2 Januari 2018.

Holding BUMN Digugat

Pembentukan holding BUMN Pertambangan akan digugat ke Mahkamah Agung (MA) oleh sekelompok masyarakat penentangnya. Alasannya, peraturan pemerintah yang mendasari pembentukan tersebut bertentangan dengan undang-undang yang sudah ada.

Koalisi Masyarakat Sipil Penyelamat BUMN akan menggugat Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2017 tentang penambahan penyertaan modal negara ke PT Inalum (Persero) sebagai dasar pembentukan Holding BUMN Pertambangan. Salah satu anggota Koalisi, yakni Pakar hukum sumber daya alam dari Universitas Tarumanagara, Ahmad Redi mengatakan gugatan tersebut dilayangkan karena PP No. 47/2017 bertentangan dengan Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, dan Undang-undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Maka dari itu ia menilai pembentukan Holding BUMN Pertambangan menyalahi aturan dengan tidak melibatkan DPR. Selain itu, tanggalnya status Persero pada PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Timah Tbk (TINS) bisa menghilangkan kontrol negara secara langsung.

Realisasi Penerimaan Bea Cukai

Data Kemkeu menunjukkan, total penerimaan bea cukai hingga 28 Desember 2017 sebesar Rp189,36 triliun. Jumlah itu 100,12 persen atau sudah melampaui target APBN-P 2017 yang sebesar Rp 189,14 triliun.

Angka itu terdiri dari penerimaan bea masuk Rp 34,58 triliun, cukai Rp 150,81 triliun, dan bea keluar Rp 3,97 triliun.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN)

Bank of Tokyo Mitshubisi UFJ Ltd (MUFG) telah menyelesaikan pembelian 19,9 persen saham milik PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN). Akuisisi ini merupakan tahap pertama bank yang berasal dari negeri Sakura. Telah terjadi transaksi tutup sendiri (crossing) saham BDMN senilai Rp15,8 triliun pada hari terakhir perdagangan 2017 di pasar negosiasi Bursa Efek Indonesia.

Dalam siaran pers tertanggal 29 Desember 2017, diberitakan bahwa Bank Danamon telah menerima pemberitahuan pada 29 Desember 2017 dari pemegang saham utamanya, Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd (AFI), anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Fullerton Financial Holdings Pte Ltd, bahwa MUFG telah selesaikan 19,9 persen saham.

PT Garuda Maintenance Aero Asia Tbk. (GMFI)

Anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) ini kembali menyepakati kerjasama strategis untuk international footprint di Australia dengan KORR Group.

Direktur Utama GMF AeroAsia Iwan Joeniarto mengatakan Penandatanganan kontrak strategic partnership ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepemahaman yang ditandatangani pada tanggal 2 Juni 2017 lalu.

Dia menegaskan bahwa kerjasama dengan perusahaan asal Australia ini merupakan salah satu strategi ekspansi bisnis “International Footprint” GMF. Dalam penandatanganan kontrak Strategic Partnership ini, GMF dan KORR Group sepakat bekerjasama dalam pengerjaan Line Maintenance untuk pesawat tipe Boeing 737, Boeing 787, Airbus A320, dan Airbus A330.

Harga Logam

Sepanjang tahun 2017, harga komoditas logam industri tumbuh fantastis. Berbagai regulasi baru di sektor pertambangan yang diterapkan pemerintah China mampu mengangkat harga komoditas logam industri.

Aluminium mencatatkan kenaikan harga tertinggi, yakni 33,96 persen. Jumat (29 Desember 2017), harga aluminium pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) menetap di US$2.268 per metrik ton. Sepanjang 2017, harga aluminium telah melesat 33,96 persen.

Harga tembaga juga naik tinggi tahun lalu. Selama 2017, harga tembaga telah menguat 30,92 pesen. Di perdagangan terakhir tahun lalu, harga tembaga kontrak tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) tercatat senilai US$7.247 per metrik ton.

Sementara harga nikel menguat sekitar 27,35 persen sepanjang tahun lalu. Harga nikel pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) ditutup di level US$12.760 per metrik ton.

Namun, harga nikel justru melemah sepanjang tahun 2017. Pada penutupan perdagangan Jumat lalu, harga timah kontrak tiga bulanan berada di US$ 20.025 per metrik ton. Selama 2017, harga timah turun 5,21 persen. Padahal di 2016, harga timah naik 44,10 persen.