NIM Tertinggi dan NPL Mulai Turun, Bagaimana Prospek Kinerja Bank Danamon?
MUFG harus terus melakukan restrukturisasi kredit untuk menurunkan NPL meski telah berada di bawah ambang batas 5 persen
MUFG harus terus melakukan restrukturisasi kredit untuk menurunkan NPL meski telah berada di bawah ambang batas 5 persen
Bareksa.com – Bank asal Jepang, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (MUFG), pada Selasa, 26 Desember 2017, mengumumkan rencananya mengambil alih 73,8 persen saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN).
Perseroan telah menandatangani perjanjian jual beli bersayarat dengan Asia Financial Indonesia Pte Ltd (AFI) dan para penjual lainnya. AFI merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Fullerton Financial Holdings Pte. Ltd. Keduanya merupakan afiliasi badan usaha milik negara Singapura, Temasek Holdings. (Baca : Lepas Saham Bank Danamon, Temasek Bakal Raup Untung Rp18,6 Triliun)
Kinerja Bank Danamon Hingga Oktober 2017
Promo Terbaru di Bareksa
Mengacu pada kinerja bulanan yang dipubilkasi melalui website perseroan, Bank Danamon mampu membukukan laba setelah pajak Rp3,3 triliun atau melonjak 65 persen dari periode yang sama pada 2016. Meski pendapatan bunga cenderung menurun dari Rp11,9 triliun menjadi Rp10,7 triliun, kenaikan laba bersih lebih disebabkan oleh adanya kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) di sisi kredit. (Lihat : Meroket 14 Persen Pasca Pengumuman Akuisisi, Ini Analisa Teknikal Saham BDMN)
Grafik : Historikal Credit Impairment di Bulan Oktober (Rp Triliun)Dongkrak kualitas kredit
Sumber : Perusahaan, diolah Bareksa
Impairment adalah penurunan nilai aset karena nilai tercatat aset (carrying amount) melebihi nilai yang akan dipulihkan (recoverable amount) melalui penggunaan atau penjualan asset. Impairment atau penurunan nilai terjadi nilai tercatat aset melebihi nilai terpulihkan. (Baca : Akuisisi 73,8 Persen Saham BDMN, Ini Rincian Target MFUG Berkompetisi di ASEAN)
Dalam hal ini, kinerja Bank Danamon yang cenderung meningkat pada Oktober 2017 disebabkan adanya penurunan credit impairment, padahal pendapatannya baik melalui pendapatan bunga maupun pendapatan operasional selain bunga tengah menurun jika dibandingkan Oktober 2016.
Hal ini terefleksikan pada rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang mencapai 3,3 persen per September 2017, turun dari 3,5 persen per September 2016. Angka NPL 3,3 persen itu masih di atas rata-rata industri 2,93 persen per September 2017 yang turun (membaik) dari 3,05 persen pada bulan sebelumnya. (Lihat : Ini Alasan MFUG Ingin Kuasai 73,8 Persen Saham Bank Danamon)
Pertumbuhan NPL Bank Danamon
Sumber : Perusahaan, diolah Bareksa
Menurut analisis Bareksa, MUFG harus terus melakukan restrukturisasi kredit untuk menurunkan NPL meski telah berada di bawah ambang batas 5 persen. NPL tinggi akan mendorong kenaikan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang bisa memberi dampak negatif terhadap laba tahun berjalan. (Baca : BEI : MUFG Wajib Tender Offer, Tetapi Sisakan 20 Persen Saham BDMN untuk Publik)
Besar kemungkinan jika MUFG akan kembali memperkuat segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) yang pernah berjaya. Sebab segmen itu meliputi 61 juta usaha mikro yang menyerap 114 juta tenaga kerja. Segmen ini juga menawarkan margin yang cukup tebal. Tak heran apabila margin bunga bersih (NIM) Bank Danamon menjadi yang tertinggi dibandingkan bank-bank lain di Indonesia pada kuartal I tahun ini.
Urutan NIM Bank di Indonesia
Sumber : Perusahaan, diolah Bareksa
UMKM akan semakin menarik, mengingat pemerintah segera menurunkan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) dari 9 persen menjadi 7 persen mulai awal 2018. Bank Danamon terus meningkatkan kredit kendaraan bermotor melalui Adira Finance sebagai anak perusahaan yang terkemuka di bidang pembiayaan (multifinance). Data menunjukkan pembiayaan Adira Finance tumbuh 7 persen untuk kendaraan roda dua dan 8 persen untuk kendaraan roda empat per September 2017. (Lihat : Saham BDMN Meroket 15 Persen, Setengah Transaksi oleh Broker ini)
Di bawah MUFG, Bank Danamon diekspektasikan akan semakin mampu membiayai bisnis Adira Finance untuk menjadi pemimpin pasar dalam pembiayaan konsumen.
Hingga hari ini, Kamis, 28 Desember 2017, pukul 14.20 WIB, saham Bank Danamon dengan kode BDMN telah meroket 4,4 persen di level Rp7.150 setelah sehari sebelumnya juga menguat 14 persen akibat adanya sentimen terkait akuisisi oleh Grup Mitsubishi. (AM) (Baca : Danamon Akan Diakuisisi Bank Asal Jepang, Ini Kata OJK)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.