Melonjak 8,74 Persen, Bagaimana Prospek Saham INAF?

Bareksa • 21 Dec 2017

an image
Karyawan melintas di bawah monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (19/12). IHSG kembali mencetak rekor tertinggi baru sepanjang masa ditutup naik 33,7 poin atau 0,55 persen menjadi 6.167,67 setelah sebelumnya juga sempat rekor di 6.113,653 pada Kamis 14 Desember 2017. (ANTARA FOTO/Sigid K)

Saham INAF ditransaksikan sebanyak 1.338 kali dengan nilai transaksi Rp23,70 miliar

Bareksa.com - Harga saham PT Indofarma Tbk (INAF) pada perdagangan Rabu, 20 Desember 2017, ditutup melonjak 8,74 persen ke level Rp5.100 per saham. Saham INAF ditransaksikan sebanyak 1.338 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp23,70 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer saham INAF antara lain Reliance Sekuritas (LS) dengan nilai pembelian Rp4,54miliar, kemudian Kresna Sekuritas (KS) Rp2,86 miliar, dan Kiwoom Sekuritas (AG) Rp2,69miliar. (Baca : Berita Hari Ini : Investasi LRT Rp29,9 Triliun, Indofarma Bangun Pabrik Infus)

Analisis Teknikal INAF
 
Sumber : Bareksa

Berdasarkan analisis Bareksa, secara teknikal candle saham INAF pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle disertai lower shadow yang lebih panjang dibandingkan upper shadow.

Kondisi tersebut menggambarkan saham ini bergerak mixed namun cenderung positif dengan diawali pelemahan di awal perdagangan, sebelum akhirnya terus menguat hingga berhasil menyentuh level tertinggi diRp 5.125 dan berakhir ditutup satu tick di bawah level tersebut. (Lihat : Tahun Lalu Fenomenal, Kini Saham INAF Mulai Bergerak Liar)

Indikator volume terlihat mengalami peningkatan pada perdagangan kemarin mengindikasikan adanya aksi pembelian yang mulai kembali meningkat.

Apabila diperhatikan, kenaikan signifikan INAF sejak awal Desember ini terus disertai lonjakan volume yang cukup kontras dibandingkan pada beberapa periode sebelumnya di mana saham ini terkonsolidasi cukup lama.

Indikator relative strength index (RSI) terlihat telah berada di area overbought (jenuh beli), tepatnya di level 82 menandakan saham ini mulai rawan koreksi terutama di sekitar area resisten di level Rp5.500 per saham. (Baca : Berita Hari Ini: BBCA Kendalikan Langsung BCA Life; INAF Cari Dana Rp100 M)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut