Berita Hari Ini : 5 Investor Ikut Lelang Migas, TBLA Terbitkan MTN Rp411 Miliar
TBLA menetapkan kupon MTN sebesar 9,5 persen dengan tenor tiga tahun
TBLA menetapkan kupon MTN sebesar 9,5 persen dengan tenor tiga tahun
Bareksa.com - Berikut adalah intisari perkembangan penting pemberitaan ekonomi dan aksi korporasi, yang disarikan dari laporan keterbukaan informasi dan berita sejumlah media hari ini, Senin, 18 Desember 2017 ;
Lelang Blok Migas
Sebanyak lima investor sudah menyatakan minatnya untuk mengikuti lelang blok minyak dan (migas) meskipun aturan pajak gross split belum diterbitkan pemerintah. Kelima perusahaan tersebut menyatakan siap memasukkan dokumen partisipasi.
Promo Terbaru di Bareksa
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar, mengungkapkan kelima perusahaan ini memang belum memasukkan dokumen partisipasi. Namun, kelimanya berkomitmen untuk maju ke tahap berikutnya kendati beleid tentang pajak gross split belum terbit.
“Sudah ada juga yang menawarkan walaupun perpajakannya masih di Setneg, tapi mereka (calon investor) berani submit. Lima company,” ujarnya.
Dia menuturkan draf peraturan tentang pajak gross split masih berproses di Sekretariat Negara untuk mendapatkan restu presiden. Tahun ini, pemerintah menawarkan 15 wilayah kerja yang terdiri dari 10 blok migas konvensional dan 5 blok migas nonkonvensional.
PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA)
Produsen minyak kelapa sawit, PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) tetap mencari pendanaan dari pasar dengan menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) senilai Rp411 miliar. Perseroan menetapkan kupon MTN sebesar 9,5 persen dengan tenor selama tiga tahun.
Berdasarkan pengumuman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), perseroan akan memberikan bunga pertamanya pada 15 Desember 2018. Perseroan akan membayarkan kupon setiap tiga bulan sekali.
Dalam transaksi itu, CIMB Sekuritas Indonesia bertindak sebagai arranger MTN sedangkan Bank BKB berlaku sebagai agen pemantau.
Permintaan Baja Lapis Aluminium Seng
Pertumbuhan industri baja lapis aluminium seng tahun depan diperkirakan masih akan terpukul karena lesunya sektor properti Indonesia. Ketua Klaster Baja Lapis Aluminium Seng Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (the Indonesia Iron and Steel Industry Association/IISIA), Henry Setiawan, mengatakan pertumbuhan industri tahun depan hanya akan berkisar 10 persen.
Para produsen baja lapis lebih mengandalkan permintaan dari proyek peremajaan dan perbaikan rumah dibandingkan dengan proyek pembangunan rumah baru. “Proyeksi pertumbuhan tidak terlalu tinggi untuk 2018, tetapi dengan populasi Indonesia yang sangat besar, permintaan tetap ada walaupun kecil,” ujarnya.
Henry memperkirakan, hingga akhir tahun ini permintaan lapis baja dalam negeri diperkirakan mencapai sekitar 1,2 juta ton. Berdasarkan data IISIA, kapasitas produksi baja lapis aluminium seng (BjLAS) dalam negeri sebesar 850.000 ton per tahun dari tiga produsen, yaitu PT NS Bluescope Indonesia, PT Sunrise Steel, PT Saranacentral Bajatama. Sisa kebutuhan yang belum dapat dipenuhi produsen dalam negeri dipenuhi oleh produk impor.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan dapat menyalurkan listrik ke 1.215 desa di Pulau Sumatera pada 2018. Apabila tercapai, maka rasio desa berlistrik di Pulau Sumatera mencapai 100 persen.
Kepala Divisi Pengembangan Regional Sumatera PLN, Budi Pangestu, mengatakan desa yang telah teraliri listrik di Pulau Sumatera per Oktober 2017 sebanyak 24.083 desa atau 95,2 persen. Pada 2017, PLN telah menyalurkan listrik ke 165 desa yang sebelumnya tak berlistrik.
“Kami sudah menetapkan target seluruh desa di Sumatera teraliri listrik pada 2018,” kata Budi.
Dia menjelaskan provinsi yang saat ini memiliki desa yang belum teraliri listrik terbanyak berada di Sumatera Utara dengan jumlah 486 desa. Sementara provinsi yang memiliki desa paling sedikit belum teraliri listrik yakni di Sumatera Barat dan Aceh, masing-masing 24 desa.
“Untuk desa yang sudah 100 persen teraliri listrik itu Provinsi Bangka Belitung. Tugas mereka sekarang menurunkan BPP (biaya pokok produksi),” katanya.
Menurut Budi, ketika seluruh desa di Pulau Sumatera telah teraliri listrik, PLN selanjutnya akan meningkatkan rasio elektrifikasi rumah tangga di Pulau Sumatera. Adapun rasio elektrifikasi rumah tangga Pulau Sumatera per Oktober 2017 sebesar 93,44 persen.
PT Citilink Indonesia
Maskapai berbiaya rendah, PT Citilink Indonesia, anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), bakal menyiapkan sedikitnya 50.400 kursi tambahan atau sebanyak 280 penerbangan tambahan ke tujuh rute terpadat selama peak season liburan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
Jumlah tersebut naik 20 persen dibanding kursi tambahan tahun lalu sebanyak 41.760 kursi tambahan. “Peningkatan tersebut merupakan antisipasi manajemen Citilink Indonesia menghadapi lonjakan penumpang di peak season yang berlangsung 21 Desember hingga 3 Januari,” kata Direktur Utama Citilink Indonesia, Juliandra Nurtjahjo, dalam keterangan tertulisnya, Ahad 17 Desember 2017.
Tujuh rute padat yang akan mengalami peningkatan frekuensi penerbangan tersebut adalah Malang, Denpasar, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, dan Silangit Sumatera Utara.
Dengan demikian selama periode libur Natal dan Tahun Baru Citilink Indonesia akan terbang 264 kali setiap harinya atau naik 8,2 persen dibanding hari biasa sebanyak 244 penerbangan. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.