Berita Hari Ini: BUMI Restrukturisasi Utang US$4,2 M, Belanja Modal HITS Rp1,1 T

Bareksa • 13 Dec 2017

an image
Tambang Bumi Reosurces. (Sumber : www.bakrieglobal.com)

DAYA buka 30-40 gerai, KARW incar empat tender pelabuhan, BIPI target laba US$42 juta

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu, 13 Desember 2017;

PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

Mega restrukturisasi utang memasuki tenggat efektif. Hampir 100 persen kreditur turut mengambil bagian dalam konversi utang ke sejumlah istrumen restrukturisasi itu. Hanya kreditur setara sekitar US$16 juta yang tidak melakukan konversi.

Usai konversi utang menjadi saham dan fasilitas kredit baru, susunan pemegang saham BUMI berubah. China Investment Corporation (CIC) akan menguasai sekitar 22,7 persen saham BUMI. Lalu, kreditur dan pemegang obligasi lainnya memiliki 26,3 persen. Sisanya merupakan saham publik.

Total utang BUMI yang masuk dalam agenda restrukturisasi mencapai US$4,2 miliar. Artinya, hanya 0,3 persen kreditur yang tidak ikut agenda konversi. Utang yang tidak dikonversi nantinya akan masuk ke laporan laba rugi BUMI.

PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS)

Humpuss Intermoda menyiapkan belanja modal sebesar US$85 juta atau Rp1,1 triliun untuk ekspansi pada 2018. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk penambahan armada kapal dan partisipasi modal di perusahaan patungan. Alokasi belanja modal akan dipenuhi dari ekuitas sebesar 20-30 persen dan sisanya 70-80 persen berasal dari pinjaman perbankan.

Empat kapal yang akan dibeli Humpuss terdiri dari kapal pengangkut gas dengan investasi US$40 juta dan kapal tanker senilai US$15 juta. Emiten bersandi saham HITS itu juga bakal membeli kapal keruk atau dredging senilai US$10 juta.

PT Duta Intidaya Tbk (DAYA)

Emiten perdagangan produk kesehatan dan kecantikan, PT Duta Intidaya Tbk berencana membuka sekitar 30-40 gerai baru pada tahun depan. Pembukaan kantor cabang akan dominan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dan Pulau Jawa. Selain itu, perusahaan pengelola gerai Watsons ini berencana untuk membuka gerai di Kalimantan dan Sulawesi.

Sebelumnya, dalam prospektus yang diterbitkan, emiten bersandi saham DAYA ini berencana melakukan penawaran umum terbatas untuk penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD), dengan menerbitkan 342,1 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp190 per saham atau mengejar dana senilai Rp65 miliar.

PT ICTSI Jasa Prima Tbk (KARW)

Emiten dengan kode saham KARW ini tengah mengincar empat tender operator terminal pelabuhan. Beberapa pelabuhan yang jadi incaran KARW di antaranya adalah Pelabuhan Patimban di Jawa Barat dan Pelabuhan Kijing di Kalimantan Barat. Lalu ada Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatra Utara, dan Pelabuhan New Makassar Port di Sulawesi Selatan.

Ekspansi ini dilakukan untuk memperluas bisnis KARW di bidang operator terminal pelabuhan. Saat ini, perseroan baru beroperasi di Terminal III Tanjung Priok, bekerja sama dengan Pelindo II, serta di Makassar Container Terminal yang bekerja sama dengan Pelindo IV.

PT Benakat Integra Tbk (BIPI)

BIPI menggenjot pendapatan dari bisnis infrastruktur batu bara. Tahun depan, BIPI berharap bisa menangani 83 juta ton batu bara. Angka ini naik 5 persen dibanding target penanganan batu bara yang dikerjakan tahun ini. Dari Januari sampai pertengahan Desember 2017, BIPI melakukan penanganan aktual batu bara sebesar 77,32 juta ton.

BIPI pun optimistis perolehan laba bersih bisa membaik atau menjadi sekitar US$ 42 juta. Hingga kuartal III 2017, BIPI membukukan laba bersih US$34,51 juta. Angka ini naik dari periode yang sama di 2016 sebesar US$2,46 juta. Kenaikan ini didorong laba dari ventura bersama.

PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)

NISP berencana kembali menerbitkan obligasi untuk memperkuat struktur pendanaan dalam rangka ekspansi kredit pada tahun depan. Perseroan berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp2,24 triliun pada tahun depan. Jumlah itu merupakan sisa dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II OCBC NISP dengan nilai total Rp8 triliun.

Sisanya Rp2,24 triliun dapat diterbitkan tahun depan, selambatnya triwulan kedua 2018.. Pada Senin lalu, perseroan baru saja merampungkan tahap pembayaran dari investor untuk penawaran umum PUB II Tahap III yang akan dilanjutkan dengan tahap distribusi obligasi dan pencatatan di BEI pada Selasa dan hari ini. (AM)