Sinetron SCTV Siapa Takut Jatuh Cinta Bawa Saham SCMA Meroket di Desember
Rating program SCMA di jam-jam prime time yang dalam 2 bulan terakhir terus meningkat, dekati rating MNCN
Rating program SCMA di jam-jam prime time yang dalam 2 bulan terakhir terus meningkat, dekati rating MNCN
Bareksa.com – Persaingan antara stasiun penyiaran televisi nasional makin ketat, seiring dengan beragamnya jenis tayangan yang ditawarkan termasuk serial drama terbaru serta pertunjukan komedi yang sifatnya menghibur. Hal ini pun terjadi pada emiten PT Surya Cipta Media Tbk (SCMA) yang mengoperasikan stasiun televisi SCTV dan Indosiar.
Mengutip riset Mandiri Sekuritas yang dibagikan kepada nasabah, SCMA mengalami kenaikan pangsa penonton sebesar 460 basis poin atau 4,6 persen (MoM) dari 25,5 persen menjadi 30,1 persen dari Oktober ke November. Selain acara D’Academy Asia 3 yang disiarkan Indosiar mempunyai audience shares tertinggi di tahun 2017 yang mencapai 14 persen, salah satu sinetron Sinemart yang berjudul “Siapa Takut Jatuh Cinta” yang baru diluncurkan pada 13 November 2017 langsung memuncaki program rating.
Tabel : Daftar Top Rating 10 Program
Promo Terbaru di Bareksa
Berkat sinetron yang tayang pukul 18.00 WIB tersebut, rating program yang ditayangkan SCTV ini berhasil memuncaki daftar top program hingga akhir November. Hal tersebut diharapkan mampu mendongkrak rating program SCMA di jam-jam prime time yang dalam 2 bulan terakhir terus meningkat dan kini mulai mendekati rating stasiun-stasiun televisi di bawah PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), yakni RCTI, Global TV dan MNC TV.
Grafik : Prime Time Audience Share (%)
Menurut pantauan Bareksa, rilisnya data-data tersebut membuat saham SCMA direspons positif oleh para pelaku pasar. Hingga jeda siang ini, harga saham SCMA terpantau naik 2 persen ke Rp2.380 per lembar. Bila pergerakannya dilihat sejak awal pekan (4 Desember 2017) hingga jeda siang ini, saham SCMA telah menguat 8 persen dari Rp2.200.
Grafik : Pergerakan Intraday SCMA
Sumber : Bareksa.com
Sepanjang bulan Desember, broker Mandiri Sekuritas (CC) menjadi broker dengan pembelian terbesar untuk saham SCMA diikuti dua broker asing yakni Deutsche Sekuritas Indonesia (DB) dan RHB Sekuritas Indonesia (DR). (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.