Bareksa.com - Pada perdagangan Senin, 4 Desember 2017 harga saham PT H.M SampoernaTbk (HMSP) ditutup melonjak 5,36 persen ke level Rp4.320 per saham. Saham HMSP ditransaksikan sebanyak 4.412 kali dengan nilai transaksi Rp111,99 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang banyak memborong saham HMSP antara lain Indo Premier Sekuritas (PD) dengan nilai pembelian Rp22,76 miliar, kemudian Deutsche Sekuritas (DB) Rp19,29 miliar, dan CLSA Sekuritas (KZ) Rp15,43 miliar. (Baca : Saham GGRM dan HMSP Dalam Tren Naik Sebulan Terakhir, Ini Penyebabnya)
Analisis Teknikal HMSP
Sumber : Bareksa
Berdasarkan analisis Bareksa, secara teknikal pada perdagangan kemarin saham HMSP membentuk candle dengan pola bullish candle disertai long upper shadow. Kondisi tersebut menggambarkan saham ini sempat bergerak menguat hingga menyentuh level tertinggi atau resisten di level Rp4.390 namun belum berhasil menembus level tersebut hingga akhirnya ditutup di level Rp4.320. (Lihat : Kenaikan Tarif Cukai Lebih Rendah, Prospek Saham Rokok Tahun Depan Kinclong?)
Sebelumnya saham HMSP sempat turun tajam pada Kamis lalu namun berhasil tertahan di garis moving average periode 20 hari menandakan uptrend saham ini masih kuat. Indikator volume terlihat relatif stabil mencerminkan tren pembelian saham ini masih terjaga dengan baik.
Indikator relative strength index (RSI), saham HMSP terlihat mulai kembali bergerak positif dan saat ini berada di level 59 atau masih cukup jauh dari area overbought (jenuh beli) di level 80 menandakan ruang penguatan saham ini masih cukup terbuka.
Saham HMSP saat ini tengah menguji resisten di level Rp4.390 dengan support di level Rp4.100 per saham. (Baca : Pemuka Agama Lintas Iman Sepakati Rokok Haram, Industri Rokok Tertekan?)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.