Bareksa.com – Pasar saham pada awal pekan ini masih bergerak sideways. IHSG masih berada dalam rentang konsolidasi di range 6.008 – 6.076. Pada penutupan perdagangan Senin, 27 November 2017, IHSG ditutup melemah tipis 0,04 persen di level 6.064,59.
Tidak berbeda pergerakan nilai tukar rupiah juga mencatatkan pelemahan tipis. Di pasar spot, rupiah terdepresiasi 0,03 persen di level Rp 13.508 per dollar AS.
Laju IHSG bergerak sideways disebabkan masih minimnya sentimen penggerak di pasar saham. Dari pasar global di pekan ini, pelaku pasar turut menantikan hasil pertemuan OPEC terkait rencana pemangkasan produksi minyak yang rencananya akan dilangsungkan di Wina pada 30 November mendatang.
Perkembangan rencana pemangkasan pajak dari Presiden AS Donald Trump menjadi perhatian investor. Di sisi lain, aksi beli asing tampak terus berlanjut. Pada penutupan perdagangan Senin, investor asing mencatatkan pembelian bersih Rp245,77 miliar di seluruh pasar. (Baca : Analisis Mingguan : MNC Dana Ekuitas Juarai Reksa Dana Saham dalam Sepekan)
Empat indeks sektoral membukukan kenaikan di mana sektor barang konsumsi (consumer) atau konsumer menjadi penopang IHSG dengan kenaikan tertinggi yakni 1,17 persen.
Kinerja reksa dana berbasis saham juga bertahan dengan catatan return positif. Seperti salah satunya adalah reksa dana Majoris Saham Alokasi Dinamik Indonesia.
Reksa dana saham yang dikelola PT Majoris Asset Management ini menghasilkan return positif 0,22 persen dalam sehari perdagangan kemarin (Senin, 27 November 2017).
Majoris Saham Alokasi Dinamik Indonesia berhasil mencatatkan return positif di tengah rata-rata reksa dana saham lainnya yang mencatat return negatif. Dalam sehari perdagangan kemarin, indeks reksa dana saham tercatat turun 0,21 persen. (Lihat : Top 5 Reksa Dana Saham dengan Return Tertinggi dalam 5 Tahun Terakhir)
Selain mencatatkan return positif, imbal hasil (return) yang diberikan Majoris Saham Alokasi Dinamik Indonesia juga merupakan yang tertinggi bahkan menjuarai kinerja reksa dana saham (baik konvensional maupun syariah) pada Marketplace Bareksa dalam sehari perdagangan kemarin.
Sumber : Bareksa.com
Sektor konsumer sebagai penopang terbesar IHSG pada perdagangan kemarin juga turut menopang kinerja reksa dana Majoris Saham Alokasi Dinamik Indonesia bertahan mencatatkan return positif. (Baca : Selain Topang IHSG, Saham Bank Juga Dongkrak Return Reksa Dana Ini)
Berdasarkan fund factsheet periode Oktober 2017, reksa dana Majoris Saham Alokasi Dinamik Indonesia memiliki alokasi aset investasi yang cukup besar pada sektor barang konsumsi yakni sebesar 22,64 persen.
Sehingga, adanya eksposur yang cukup besar disertai kenaikan yang ditorehkan dari sektor konsumer, wajar saja bila kinerja reksa dana Majoris Saham Alokasi Dinamik Indonesia ini ikut terapresiasi.
Reksa dana yang diluncurkan sejak November 2015 ini telah membukukan return 8,17 persen sejak awal 2017. Bahkan, Majoris Saham Alokasi Dinamik Indonesia telah membukukan return hingga 21,47 persen sejak tanggal peluncurannya per 27 November 2017. (Lihat :Investor Wajib Tahu : Peran Manajer Investasi dalam Investasi Reksa Dana)
Reksa dana Majoris Saham Alokasi Dinamik Indonesia dapat menjadi pilihan investasi bagi Anda yang memiliki tujuan keuangan jangka panjang dengan periode investasi lebih dari lima tahun.
Reksa dana ini cocok untuk Anda yang menginginkan imbal hasil investasi cukup tinggi dengan tingkat risiko yang tinggi pula (tipe investor agresif). Namun ada baiknya, sebelum membeli produk reksa dana, setiap investor dapat membaca dan memahami isi propektus serta ringkasan produk reksa dana terlebih dahulu. (Baca : Daftar Tiga Reksa Dana Saham Syariah Return Tertinggi dalam 5 Tahun)
Hal ini dilakukan agar investor dapat mengenali setiap produk reksa dana yang telah disesuaikan dengan tujuan dan profil risikonya masing-masing.
**
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..