Bareksa.com - Saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) masih dihentikan sementara perdagangannya (suspended) di pasar reguler dan tunai oleh Bursa Efek Indonesia lebih dari dua tahun terakhir. Ternyata saham yang cukup fenomenal ini masih ramai diperdagangkan pada tahun 2017 di pasar negosiasi.
Saham SIAP ini dianggap sebagai salah satu saham terheboh pada 2015, karena menjadi obyek transaksi yang menyebabkan gagal bayar di sejumlah broker. (Baca juga: Bursa Periksa 3 Broker yang Terindikasi Gagal Bayar Saham SIAP)
Berita negatif tersebut menyebabkan penurunan signifikan harga kumulatif saham SIAP sebesar 64,68 persen menjadi Rp83 per saham dari sebelumnya Rp235 pada 16 Oktober 2015.
Penurunan harga saham inilah, dibarengi dengan kinerja operasional yang masih belum berjalan, menjadi dasar bagi BEI mensuspen saham tersebut sejak 9 November 2015, hingga sekarang.
Lantas bagaimana kabar saham SIAP sekarang?
Menurut pantauan Bareksa, sejak awal 2017 hingga penutupan perdagangan kemarin, Rabu, 22 November 2017, sebanyak 45,8 juta lot saham SIAP telah berpindah tangan atau senilai Rp53,5 miliar di pasar negosiasi.
Dari transaksi tersebut telihat bahwa harga rata-rata transaksi saham SIAP hanya sebesar Rp11,7 per saham. (Baca : Manajemen dan Investor Minta Suspensi Saham SIAP Dibuka)
Sepanjang 2017, pembeli sekaligus penjual terbesar saham SIAP adalah broker Valbury Asia Securities (CP) yang membeli saham sebanyak 15,9 juta lot saham pada harga rata-rata Rp13,8 per saham senilai Rp21,9 miliar.
Dalam periode yang sama, CP juga menjual kembali sahamnya sebanyak 15,1 juta lot di harga rata-rata Rp13,6 per saham atau senilai Rp20,6 miliar.
Mirae Asset Securities (YP) juga tercatat melakukan pembelian saham sebanyak 4 juta lot saham pada harga Rp13,6 per saham atau senilai Rp5,4 miliar. Nnamun, YP juga tercatat melepas 7,1 juta lot saham pada harga rata-rata Rp14,6 per saham atau senilai Rp10,3 miliar.
Sucorinvest Central Gani (AZ) tercatat melakukan aksi tutup sendiri dengan membeli dan menjual 14,7 juta lot saham pada harga rata-rata Rp3,5 per saham atau senilai Rp5,1 miliar.
Kini manajemen Sekawan baru saja menyampaikan permohonan pembukaan suspensi saham SIAP kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) (Baca juga: Setahun Lebih Disuspensi, Apa Kabar Saham SIAP di 2017?)
Untuk memberikan informasi kepada masyarakat, sebelum suspensi saham SIAP dapat dibuka, manajemen perseroan akan melakukan paparan publik untuk menjelaskan tentang tinjauan dan rencana bisnis ke depan yang akan dilaksanakan pada Jumat 24 November 2017 di Rumah Ranadi, Jakarta. (hm)