Berita Hari Ini: MASA Dapat Pinjaman US$50 Juta; 10 Anak BUMN IPO 2018
Laba ITMG naik 147%; FORZ siapkan capex Rp500 miliar
Laba ITMG naik 147%; FORZ siapkan capex Rp500 miliar
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
PT Multistrada Arah Sarana Tbk
Produsen ban dengan kode saham MASA ini mendapatkan fasilitas pinjaman US$50 juta dengan tenor 8 tahun yang akan dipakai untuk mendanai belanja modal perseroan. Dana pinjaman yang didapat Mutistrada berasal dari Oversea-Chinese Banking Corporation Limited sebagai agen fasilitas dan PT Bank OCBC NISP Tbk sebagai agen jaminan.
Promo Terbaru di Bareksa
Perseroan mendapatkan tambahan utang jangka panjang dengan nilai jaminan secara keseluruhan tidak lebih dari 20 persen atau lebih dari ekuitas perseroan. Yang pasti, dana pinjaman tersebut sebagian besar akan dipakai perseroan untuk membiayai belanja modal pada tahun ini dan tahun depan. Belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk meningkatkan kapasitas produksi ban sepeda motor serta ban radial.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Kementerian BUMN memperkirakan ada 10 perusahaan anak BUMN yang akan dipertimbangkan untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada 2018. Sejumlah anak usaha BUMN yang akan IPO pada 2018 merupakan perusahaan yang belum jadi mewujudkan rencana IPO pada 2017.
Pelaksanaan IPO pada 2018 diharapkan telah dimulai sejak kuartal I, tidak lagi bertumpuk di kuartal IV seperti pada 2017. Anak usaha BUMN yang akan IPO pada 2018 antara lain berasal dari sektor properti.
PT Indo Tambangraya Megah (ITMG)
Hingga kuartal III-2017, perseroan berhasil membukukan kenaikan laba bersih hingga 147 persen year on year (yoy) menjadi US$172,19 juta. Laba bersih per saham juga naik dari sebesar US$0,06 menjadi US$0,16. Kinerja ini ditopang oleh kenaikan pendapatan dan berkurangnya beban perusahaan.
Pendapatan emiten batubara ini mencapai US$1,16 miliar, mendaki 20,17 persen yoy. Di sisi lain, beban keuangan ITMG turun 40 persen menjadi US$458.000. Sementara itu, beban penjualan turun 15 persen menjadi US$61,55 juta.
PT Adi Sarana Armada Tbk
Emiten berkode saham ASSA ini membukukan laba bersih sebesar Rp73,2 miliar sepanjang 9 bulan tahun ini, atau melonjak 84 persen dibandingkan dengan raihan pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp39,6 miliar. Bahkan laba bersih untuk kuartal ketiga sudah melewati raihan laba bersih pada 2016 sebesar Rp62,1 miliar.
Kenaikan keuntungan perseroan disebabkan oleh penambahan armada, penurunan suku bunga, dan efisiensi operasi. Selain itu, perseroan juga mencatatkan kenaikan keuntungan operasi mobil bekas dari sebesar Rp776 juta pada periode 9 bulan pertama 2016 menjadi Rp26,6 miliar pada periode periode yang sama tahun ini.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
Perusahaan yang disapa WOM Finance ini menargetkan penyaluran pembiayaan pada 2018 dapat bertumbuh sekitar 10 persen hingga 15 persen dibandingkan dengan target 2017 sebesar Rp6,2 triliun. Pertumbuhan pada tahun depan dapat ditopang dari kontribusi segmen pembiayaan motor baru.
Pembiayaan motor baru dapat tumbuh 5 persen dari target tahun ini yang dipatok sebanyak 233.000 unit. Dengan target itu, perseroan cenderung memasang target konservatif pada tahun depan sebab pertumbuhan lini bisnis utama perseroan, yakni pembiayaan motor baru, pada tahun ini cenderung stagnan.
PT Forza Land Indonesia Tbk
Emiten properti dengan kode saham FORZ ini menyiapkan sejumlah ekspansi di tahun mendatang. Setidaknya, emiten properti ini berencana membangun satu proyek mixed-use development. Di proyek mixed-use development yang berlokasi di pinggiran Jakarta ini, Forza Land akan membangun di atas lahan seluas 5 hektare (ha).
Perseroan memperkirakan investasinya minimal Rp1 triliun hingga Rp2 triliun, tergantung area dan target pasarnya. Manajemen belum memutuskan konsep proyek mixed-use tersebut. Jika memungkinkan, FORZ akan mengembangkan rumah tapak di kawasan ini. Jadi, di kawasan mixed-use itu akan ada pusat komersial dan hunian. FORZ juga sudah mengalokasikan belanja modal tahun depan. Emiten ini menyiapkan capital expenditure (capex) Rp 500 miliar yang akan digunakan untuk menambah cadangan lahan (landbank). (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.