Bareksa.com - Produsen roti PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) mengumumkan KKR sebagai investor baru dengan total investasi sekitar US$74 juta atau sekitar Rp1 triliun. Saham ROTI yang terafiliasi dengan Grup Salim ini pun langsung melonjak di Bursa Efek Indonesia hari ini (26 Oktober 2017).
Berdasarkan rilis yang diterima Bareksa, produsen merek Sari Roti itu mengumumkan bahwa KKR telah mengakuisisi sekitar 12,64 persen saham Indosari pada harga Rp1.275 per saham. Investasi ini menjadikan KKR sebagai salah satu pemegang saham terbesar di Indosari selain PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) yang dimiliki oleh Grup Salim, Bonlight Investments Limited perusahaan milik Keluarga Yap dan Pasco Shikishima Corporation yang dimiliki oleh Keluarga Morita.
Seperti tercantum dalam rilis, Nippon Indosari menerima investasi dari KKR dengan Evercore sebagai Advisor. Transaksi ini pun menjadi salah satu yang terbesar di Asia untuk perusahaan roti.
Harga saham ROTI hingga pukul 9:33 WIB hari ini terpantau naik 7,48 persen ke 1.365 per saham, dibandingkan level penutupan kemarin di Rp1.270.
Grafik: Pergerakan Harga Saham ROTI Intraday
Sumber: Bareksa.com
Menariknya, berdasarkan data perdagangan broker, masuknya investor baru tersebut sudah tercium saat terjadinya transaksi di pasar negosiasi pada 16 Oktober 2017 lalu. Pada saat itu, Bonlight menjual 789 juta saham ROTI dengan harga rata-rata Rp1.235 per saham dengan total nilai transaksi Rp1 triliun. Transaksi tersebut melibatkan BCA Sekuritas (SQ) selaku penjual dan Credit Suisse Sekuritas (CS) sebagai pembeli.
Menanggapi investasi tersebut, Wendy Yap, Pendiri sekaligus Presiden Direktur & Chief Executive Officer Indosari, menyambut KKR sebagai investor di Indosari. "Kami percaya bahwa pengetahuan dan pengalaman KKR pada sektor konsumen akan membawa manfaat untuk Indosari, dan kami berharap keahlian serta dukungan penuh KKR dapat memacu pertumbuhan bisnis serta membawa perusahaan menuju kesuksesan jangka panjang.”
Keith Magnus, Chairman Evercore Asia, Penasihat Keuangan Eksklusif Indosari dan arsitek dari transaksi ini menyebutkan bahwa investasi oleh KKR, salah satu investor paling berpengalaman di dunia, merupakan dukungan terhadap bisnis Indosari dan merek Sari Roti yang telah didirikan dan dibangun oleh Ibu Wendy Yap.
"Ini merupakan bukti dari kekuatan visi dan kepemimpinan Ibu Wendy Yap bersama dengan timnya. Transaksi ini merupakan salah satu transaksi terbesar yang pernah ada pada industri roti di Asia dan menjadi fase baru bagi pertumbuhan Indosari.”
Jaka Prasetya, Managing Director KKR Asia, mengatakan investasi terhadap Indosari merupakan yang ketiga terhadap perusahaan barang konsumsi dan menegaskan keyakinan terhadap pertumbuhan sektor konsumen yang berkelanjutan di Indonesia.
"KKR fokus untuk bermitra dengan pengusaha Indonesia yang tangguh dengan memberikan bantuan dan modal kepada perusahaan unggulan yang tumbuh dari dalam negeri seperti Indosari. Kami yakin bahwa dengan misinya untuk mempersembahkan produk premium berkualitas tinggi kepada Konsumen, Indosari berada dalam posisi yang tepat untuk meraih peluang di seluruh Indonesia maupun di luar negeri.”
KKR melakukan investasi dengan sumber pendanaan dari Asian Fund III. Investasi KKR di Indosari merupakan investasi ketiganya di perusahaan terkemuka di Indonesia dalam kurun waktu kurang dari 18 bulan. Sebelumnya, private equity besar asal Amerika Serikat ini sudah berinvestasi di perusahaan agribisnis PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), perusahaan konsumsi PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA), serta penyedia layanan transportasi berbasis online Go-Jek. (Baca juga: JPFA, AISA, Go-Jek; Jejak KKR, Private Equity Besar Asal Amerika di Indonesia)
Berdiri pada tahun 1995 dan memiliki kantor pusat di Indonesia, Indosari merupakan pelopor dan pemimpin pasar pada segmen roti bermerek yang diproduksi secara massal di Indonesia. Dipasarkan dengan merek Sari Roti, Indosari memproduksi dan menjual berbagai macam produk roti dan kue melalui jaringan yang luas yang terdiri dari 67.000 titik penjualan baik di pasar modern maupun pasar tradisional. Indosari memiliki pabrik dengan keunggulan fitur terbaik di kelas peralatan teknologi Jepang yang mencakup 10 fasilitas pabrik yang tersebar di delapan kota di Indonesia.