Bareksa.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno, yang baru dilantik kemarin (16 Oktober 2017) sore, memiliki latar belakang bisnis dan merupakan salah satu pendiri Grup Saratoga. Nilai kepemilikan Sandi -- demikian sapaannya -- di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) sejak penawaran perdana hingga saat ini berfluktuasi, seiring dengan kinerja sahamnya.
Berdasarkan laporan kepemilikan saham SRTG yang dipublikasi di Bursa Efek Indonesia, per September 2017, Sandi memiliki 754 juta lembar saham atau setara 27,8 persen dari saham beredar. Dengan harga saham saat ini (penutupan 16 Oktober 2017), maka nilai pasar saham SRTG yang dipegang oleh Sandi sebesar Rp2,5 triliun. Adapun total kapitalisasi pasar (market cap) SRTG sebesar Rp9,1 triliun. (Baca : Ini Peta Kepemilikan Saham Sandiga Uno dalam Emiten Tercatat di Bursa Efek)
Grafik: Pemegang Saham Saratoga Juni 2017
Sumber: Laporan keuangan Saratoga per Juni 2017, diolah Bareksa.com
Menurut penelusuran Bareksa, pada saat perusahaan investasi (private equity firm) ini menawarkan saham kepada publik (initial public offering/IPO), harga saham SRTG sebesar Rp5.500 per saham.
Pada saat itu, Sandi masih memegang sebanyak 785 juta lembar saham SRTG atau setara 28,96 persen kepemilikan dari jumlah saham yang beredar. Artinya pada saat itu nilai kapitalisasi kepemilikan saham Sandi di saham SRTG senilai Rp4,3 triliun.
Namun, bila dibandingkan harga penawaran perdana pada 26 Juni 2013, harga saham SRTG per 16 Oktober 2017 sudah turun 42 persen menjadi Rp3.340 per saham. Seiring dengan penurunan harga saham itu, nilai saham yang dipegang Sandi ikut tergerus Rp1,8 triliun menjadi Rp2,5 triliun saat ini. (Lihat : Dilantik jadi Wagub DKI, Begini Pergerakan Saham Milik Sandiaga Uno)
Grafik: Pergerakan Harga Saham SRTG Sejak IPO
Sumber: Bareksa.com
Sebagai catatan, jumlah kepemilikan Sandiaga Uno di SRTG sudah berkurang sekitar 1 persen. Hal itu terjadi karena Sandi melepas kepemilikan sahamnya sebesar 39,62 juta saham di harga Rp3.400 per saham kepada Edwin Soeryadjaya. Pada saat itu, Sandiaga mengantongi dana Rp134,71 miliar dari hasil penjualan sahamnya. Berdasarkan keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, transaksi terjadi pada 29 Desember 2016, dengan tujuan untuk divestasi. (hm) (Baca : Ditinggal Sandiaga Uno Jadi Wagub DKI, Begini Saham Dan Kinerja Saratoga)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.