Bareksa.com - PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) masih akan fokus mengeksplorasi 390 hektare (ha) dari total 5.569 ha wilayah tambang logam dasarnya (base metal). Produksi base metal perseroan terdiri atas seng (zinc), timbal dan bijih besi.
Presiden Direktur Kapuas Prima Coal, Harjanto Widjaja mengungkapkan, saat ini perseroan memiliki konsesi tambang base metal di Kalimantan Tengah. Perseroan telah memproduksi sebanyak 60 ribu ton base metal.
"Lahan kami baru 390 ha yang dipakai, sedangkan lahan kami yang sudah mendapat izin clean and clear seluas 5.569 ha. Jadi penggunaan lahan baru sekitar 8 persen," tuturnya di Jakarta, Senin, 16 Oktober 2017. Perseroan mengekspor seluruh hasil produksinya ke China.
Kapuas Prima resmi mencatatkan (listing) sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini, Senin, 16 Oktober 2017. Perseroan menjadi emiten saham baru ke-27 yang listing di BEI tahun ini.
Kapuas Prima menerbitkan 550 juta saham baru dalam proses penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) saham, dan menerbitkan sebanyak 500 juta saham dari hasil konversi wajib obligasi (mandatory convertible bond) yang totalnya setara 20,79 persen dari modal disetor. Harga pelaksanaan seluruh saham persroan adalah Rp140 per saham.
Dalam aksi tersebut, Kapuas Prima berhasil menghimpun dana sebesar Rp147 miliar. Dana IPO saham yang terhimpun sebesar Rp77 miliar dan hasil konversi mandatory convertible bond senilai Rp70 miliar.
Perseroan bakal menggunakan dana hasil penggalangan dana (fund raising) tersebut untuk belanja modal (capital expenditure) dan modal kerja. "Belanja modal akan digunakan untuk eksplorasi dan pembangunan infrastruktur," jelas Harjanto.
PT Erdikha Elit Sekuritas bertindak selaku penjamin pelaksana emisi saham (underwriter) dalam IPO saham tersebut. Vice President Erdhika Sekuritas Toto Sosiawanto menjelaskan bahwa dalam sistem penjatahan, 99 persen adalah alokasi untuk penjatahan pasti dan 1 persen untuk porsi terpusat (pooling).
Total permintaan yang diterima dalam proses penawaran sebanyak 2,58 miliar saham yang merupakan permintaan atas porsi pooling, dengan dana yang masuk sejumlah Rp362 mililar yang mencerminkan kelebihan permintaan sebanyak 470 kali dari jatah pooling tersebut.
Per 30 April 2017, tingkat return on asset (ROA) perseroan sebesar 0,42 persen dan return on equity (ROE) sebesar 0,88 persen. Pendapatan Kapuas Prima per 30 April 2017 senilai Rp106,85 miliar, laba usaha senilai Rp15,93 miliar dan dan laba tahun berjalan senilai Rp2,63 miliar.
Kontribusi tambang mineral timbal dan seng perseroan diperkirakan akan tumbuh dengan baik di masa mendatang. Hal ini didorong oleh peningkatan jumlah populasi, perpindahan penduduk dari desa ke kota, peralihan desa menjadi kota, terbentuknya kota-kota baru, dan pembangunan infrastruktur.
Kombinasi antara desain tambang open pit dan underground akan menurunkan biaya produksi dan meningkatkan nilai ekonomi tambang, sehingga mampu menghasilkan produk tambang yang kompetitif dan meraih pasar yang lebih luas. Perseroan meyakini bahwa prospek usaha ini sangat baik dan menjanjikan di masa mendatang.
Harga saham ZINC melesat 70 persen usai resmi diperdagangkan di BEI hari ini. Hingga jeda siang ini, harga saham perseroan ditutup Rp238 per saham dibandingkan harga pembukaan sebesar Rp140 per saham.
Meski begitu, frekuensi perdagangan saham ZINC dilakukan sebanyak dua kali dengan total volume sebanyak 4 lot senilai Rp95.200. (hm)