Pinnacle Berencana Luncurkan Lima ETF Tahun Depan

Bareksa • 12 Oct 2017

an image
Guntur Putra, President & CEO PT Pinnacle Persada Investama

Satu di antara ETF yang bakal diluncurkan adalah ETF environment, social and governance (ESG)

Bareksa.com - PT Pinnacle Persada Investama berencana menerbitkan 4-5 produk exchange traded fund (ETF) tahun depan. Satu di antara ETF yang bakal diluncurkan adalah environment, social and governance (ESG) ETF.

Presiden Direktur Pinnacle Persada Investama (Pinnacle Investment), Guntur Putra, menjelaskan perseroan berencana menerbitkan ETF berbasis ESG dalam waktu dekat. Pinnacle telah memulai proses penerbitan dengan memasukkan dokumen ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Jika tidak terbit Desember tahun ini, maka akan diluncurkan awal Januari 2018," ujarnya di Jakarta, Kamis, 12 Oktober 2017. 

Tahun ini Pinnacle merupakan manajer investasi yang paling aktif menerbitkan ETF. Sepanjang 2017 Pinnacle telah menerbitkan tiga produk ETF.

Total dana kelolaan (asset under management/ AUM) perseroan saat ini tercatat sebesar Rp2,3 triliun. Dari jumlah tersebut, AUM produk ETF perseroan masih di bawah Rp500 miliar. (Baca : CEO Pinnacle, Guntur Putra : Kunci dalam Berinvestasi adalah Sabar dan Disiplin)

Yang terbaru, manajer investasi ini meluncurkan Pinnacle Enhanced Sharia ETF (XPES). Produk tersebut untuk memberikan investor eksposur terhadap perusahaan di Indonesia yang berbasis syariah dan berkapitalisasi besar secara terdiversifikasi.

Guntur meneragkan bahwa potensi alfa produk tersebut mencapai 2-3 persen di atas benchmark, yakni indeks saham syariah Indonesia (ISSI). Namun, dengan potensi imbal hasil lebih tinggi dari acuan, tingkat risiko ETF perseroan sama dengan benchmark. (Lihat : Return Lampaui Indeks, Kini 2 Reksa Dana Pinnacle Hadir di Marketplace Bareksa)

Edukasi

Guntur mengatakan perseroan bakal membangun track record sebagai perusahaan yang membuat produk untuk melengkapi produk inovatif untuk masyarakat. Guntur memandang produk ETF adalah reksa dana generasi selanjutnya.

Produk ETF memiliki keuntungan lebih banyak dibandingkan dengan reksa dana konvensional. Sementara dari transparansi, produk ETF transparan 100 persen serta likuiditas produk pun terjaga. 

Meski jumlah investor ETF sudah lumayan banyak, tetapi Guntur menekankan perlunya sosialisasi dan edukasi produk ETF kepada masyarakat. Hal penting lainnya untuk mengembangkan ETF adalah kapabilitas manajer investasi dan diler partisipan. (Baca : Reksa Dana Hari Ini : IHSG Menghijau, Pinnacle Juarai Kinerja Reksa Dana Saham)

Sejak 2007, diler partisipan produk ETF hanya satu sekuritas sementara manajer investasi yang menerbitkan ETF hanya dua, termasuk Pinnacle Investment.

"Yang paling penting sosialisasi dan edukasi karena kita sudah ketinggalan 10-15 tahun dari pasar global," terangnya.

Saat ini total AUM ETF di pasar modal Indonesia sebanyak Rp 7-8 triliun. Total AUM ETF industri masih didominasi oleh PT Indo Premier Investment Management. (hm) (Lihat : Pinnacle Investment Luncurkan Produk SMART ETF Ketiga)