Pembentukan Holding BUMN Perbankan dan Jasa Keuangan Dikebut Tahun Ini

Bareksa • 10 Oct 2017

an image
Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) berbincang dengan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (ketiga kiri), Dirut Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo (kiri), Dirut PT Telkom Alex J Sinaga (kedua kiri), Dirut Bank BRI Asmawi Syam (ketiga kanan), Dirut Bank BNI Achmad Baiquni (kedua kanan), dan Dirut Bank BTN Maryono di Jakarta.

Bakal menyusul holding tambang dan energi yang akan terbentuk lebih dahulu

Bareksa.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berharap holding BUMN sektor perbankan dan jasa keuangan terbentuk tahun ini. Pembentukan induk usaha perbankan dan jasa keuangan ini menyusul holding tambang dan energi yang akan terbentuk lebih dahulu. Target pembentukan dikebut jadi tahun ini, dari perkiraan semula yang baru akan terbentuk tahun depan.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo, mengatakan ada 8 perusahaan keuangan yang terlibat dalam holding BUMN sektor keuangan. Saat ini Kementerian BUMN sudah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan terkait persiapan pembentukan holding. (Baca : Pembentukan Holding 8 BUMN Bank dan Jasa Keuangan Diprediksi Rampung Tahun Depan)

"Kita harapkan tahun ini sudah bisa terbentuk," ujarnya di Jakarta, Selasa, 10 Oktober 2017. 

Gatot mengatakan holding keuangan akan menyusul holding tambang dan energi yang dalam waktu dekat bakal terbentuk. Kementerian memproyeksikan holding tambang dan energi akan terbentuk pada Oktober ini.

Menurut Gatot, Kementerian BUMN akan melakukan focus group discussion lagi dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk memuluskan rencana tersebut. (Baca juga: Jelang Pembentukan Holding, Saham Energi dan Tambang BUMN Terus Tertekan)

Komitmen  Bersama

Pada akhir Agustus 2017, sebanyak 8 perusahaan perbankan dan jasa keuangan milik pemerintah telah menandatangani komitmen bersama. Penandatanganan tersebut berkaitan dengan rencana Kementerian BUMN membentuk holding perbankan dan jasa keuangan.

Delapan perusahaan yang menandatanagani komitmen tersebut adalah PT Danareksa, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Pegadaian, PT Permodalan Nasional Madani (PMN) dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia. Ada tiga poin dalam pakta implementasi inisiatif holding perbankan dan jasa keuangan. (Lihat : 8 BUMN Perbankan dan Jasa Keuangan Tandatangani Komitmen Pembentukan Holding)

Tiga poin tersebut adalah komitmen manajemen untuk melaksanakan tugas secara profesional, tidak mengarah kepentingan pribadi, dan selalu menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG).

Untuk diketahui, pemerintah sebelumnya berencana membentuk holding perbankan BUMN. Saat itu Danareksa ditunjuk menjadi induk perusahaan (holding) atas empat bank BUMN yakni BRI, BNI, Bank Mandiri dan BTN. (Baca : Kata Dirut BBRI dan BBTN Soal Implementasi Holding BUMN Bank dan Jasa Keuangan)

Namun soal holding BUMN perbankan yang digabung dengan jasa keuangan ini belum ada penjelasan lebih lanjut dari Kementerian BUMN. Nantinya pembentukan holding BUMN tersebut masih menunggu terbitnya peraturan pemerintah sebagai payung hukum. (hm)