Saham LPPF Meroket 9 Persen di Tengah Sentimen Negatif, Ini Alasannya
Matahari mencatat kenaikan laba kotor menjadi Rp4,72 triliun dan mampu menjaga marjin di kisaran 35,8 persen.
Matahari mencatat kenaikan laba kotor menjadi Rp4,72 triliun dan mampu menjaga marjin di kisaran 35,8 persen.
Bareksa.com – Saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) menguat hingga 9 persen pada perdagangan di awal November ini. Menariknya, saham yang bergerak di bidang ritel ini menguat di tengah ramainya gerai-gerai department store sejenis yang tutup, seperti Lotus dan Debenhams baru-baru ini. (Baca Juga : Setelah Lotus, Gerai Debenhams Juga Akan Ditutup Mitra Adiperkasa).
Hingga pukul 14.30 WIB hari ini 1 November 2017, saham dengan kode LPPF ini telah diperdagangkan di level Rp9.375 atau menguat 9 persen pada perdagangan hari ini. Hal ini seiring dengan kinerja profitabilitas dari sisi marjin yang membaik. Padahal, melansir keterbukaan informasi perusahaan, pendapatan usaha LPPF cenderung stagnan, dengan pelemahan 0,4 persen menjadi Rp13,2 triliun selama 9 bulan di tahun ini.
Same store sales growth (pertumbuhan penjualan di toko yang sudah ada) juga menurun 2,7 persen, hal tersebut terutama akibat dari pelemahan daya beli konsumen yang terjadi. Laba bersih untuk sembilan bulan 2017 tercatat sebesar sebesar Rp1,5 triliun, atau setara dengan 11,4 persen dari penjualan.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik : Perbandingan Pertumbuhan SSSG (%) Matahari Department Store
Sumber : Perusahaan, diolah Bareksa
Di tengah terjadinya penurunan daya beli terkhusus di sektor ritel sehingga berdampak kepada pendapatan, manajemen terlihat masih mampu untuk menjaga laba kotor beserta marjinnya. Matahari mencatat kenaikan laba kotor menjadi Rp4,72 triliun dan mampu menjaga marjin kotor (gross margin) di kisaran 35,8 persen. Hal tersebut cukup direspon positif oleh para pelaku pasar, meski bottom line atau laba bersih Matahari melemah 6,5 persen di periode kumulatif kuartal III dari Rp1,6 triliun menjadi Rp1,5 triliun.
Grafik : Perbandingan Gross Profit (Rp Triliun) dan Gross Margin LPPF (%)
Sumber : Perusahaan, diolah Bareksa
Selain itu, adanya komitmen dari manajemen Matahari untuk tidak kembali berinvestasi di Mataharimall.com, membuat banyak analis percaya akan adanya arus dana kas yang kuat untuk tahun 2018. Sejauh ini, Matahari telah menyuntikkan Rp558 miliar ke Mataharimall.com. Rencananya, Matahari akan melakukan satu injeksi lagi yang akan terjadi pada kuartal keempat tahun ini sebesar Rp213 miliar, yang akan membawa total injeksi menjadi Rp771 miliar.
Richard Gibson, CEO dan Vice President Director Perseroan mengatakan, akan memperkenalkan berbagai cara inovatif untuk semakin meningkatkan pengalaman berbelanja pelanggan baik melalui peningkatan pada gerai dan juga pada produk merchandise yang ditawarkan.
"Salah satu contohnya adalah strategi kemitraan kami dengan Disney yang memungkinkan kami untuk menghadirkan produk-produk yang menarik dan eksklusif dan menampilkannya dengan cara yang berbeda sehingga dapat memberikan pengalaman belanja yang lebih menarik," ujarnya dalam keterbukaan informasi Selasa 31 Oktober 2017. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.