Bareksa.com - Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) mengumumkan untuk menahan suku bunga acuan di level 1 - 1,25 persen dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) Rabu, 20 September 2017 waktu setempat. The Fed juga mengindikasikan peluang satu kali lagi kenaikan suku bunga pada akhir tahun ini.
Pada saat bersamaan, Bank Sentral Negeri Abang Sam itu memulai langkah untuk menarik kembali stimulus ekonomi yang dikucurkan sejak krisis finansial Tahun 2008. The Fed akan memulai pengurangan neraca bulan depan. Neraca The Fed telah melonjak hingga US$ 4,5 triliun.
Aset ini terutama berupa surat utang pemerintah AS dan efek beragun aset KPR yang dulu dibeli lewat program quantitative easing. Pengurangan aset ini akan dimulai pada Oktober. Selain itu, para pejabat The Fed memperkirakan kenaikan suku bunga akan lebih lambat hingga Tahun 2019. Setelah revisi prediksi, kemungkinan akan ada tiga kali kenaikan suku bunga pada 2018 dan dua kali pada 2019
Grafik : Pertumbuhan Inflasi AS year on year (%)
Sumber : Tradingeconomics, diolah Bareksa
Dewan Gubernur The Fed juga menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi. Juni lalu, FOMC memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,1 persen. Pada rapat kemarin, The Fed menaikkan prediksi produk domestik bruto AS menjadi 2,2 persen.
Di sisi lain, bank sentral menurunkan outlook inflasi dari 1,7 persen tahun ini menjadi hanya 1,5 persen. Federal Reserve juga memangkas prediksi inflasi tahun depan dari 2 persen menjadi 1,9 persen. Artinya, The Fed memperkirakan target inflasi 2 persen baru tercapai Tahun 2019.