Laba Melonjak, Saham Empat Bank Besar Ini Diborong Investor Asing

Bareksa • 22 Sep 2017

an image
Penjual jasa penukaran uang baru menawarkan uang baru kepada pengguna jalan di pinggiran jalan, Surabaya, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Tercatat, laba bank BUKU III dan BUKU IV melonjak masing-masing 20,99 persen dan 22,78 persen

Bareksa.com – Peningkatan laba bank besar hingga Juli 2017, jadi katalis positif bagi pergerakkan saham sektor perbankan. Hasilnya, investor asing berbondong-bondong masuk ke saham empat bank besar seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

Pada perdagangan sesi I Jumat, 22 September 2017, empat saham bank itu secara berturut menjadi saham dengan nilai pembelian asing terbesar. BBRI misalnya. Hingga pukul 10:42 WIB, investor asing mencatat net buy sebesar Rp 134,17 miliar.

Lalu ada BMRI dengan catatan net buy Rp 8,46 miliar. Disusul BBCA Rp 6,39 miliar dan BBNI Rp 6,32 miliar. (Baca : Hingga Juli 2017 Laba Bank Besar Melonjak, Laba Bank Kecil Terus Anjlok)

Aksi beli investor asing itu pun membuat saham-saham tersebut berada di zona hijau. Seperti BBRI yang menguat 2,5 persen atau naik 375 poin ke level Rp 15.400 dari penutupan hari sebelumnya Rp 15.025. Begitu juga BBCA dengan kenaikan 0,66 persen dari Rp 19.050 menjadi Rp 19.175 per saham.

BBNI juga dalam posisi menguat. Saham bank berlogo angka 46 ini naik 0,34 persen ke level Rp 7.400 dari hari sebelumnya Rp 7.375 per saham.

Tapi sayang, hanya BMRI yang justru mengalami tekanan. Harga saham BMRI turun 0,38 persen dari Rp 6.600 menjadi Rp 6.575 per saham. (Lihat : OJK Kaji Pencabutan Batas Atas Bunga Deposito, Ini Potensi Dampaknya)

Grafik: Intraday Saham BMRI Hingga Pukul 10:41 WIB


Sumber: Bareksa.com

Kepercayaan investor asing tersebut tidak lepas dari perolehan laba bersih bank umum pada Juli 2017 yang sebesar Rp 76,87 triliun. Nilai tersebut melonjak 18,53 persen dibandingkan periode Juli 2016 yang mencapai Rp 64,85 triliun.

Berdasarkan data statistik perbankan yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 19 September 2017, bank BUKU IV dan bank BUKU III mencatat peningkatan pertumbuhan. Sementara bank BUKU I dan BUKU II mencatat penurunan.

Tercatat, laba bank BUKU III dan BUKU IV melonjak masing-masing 20,99 persen ke angka Rp 21,21 triliun dan 22,78 persen ke angka Rp 47,69 triliun. Sedangkan untuk bank BUKU I dan BUKU II justru anjlok 35,31 persen dan 7,54 persen ke angka Rp 500 miliar dan Rp 6,62 triliun. (Baca : NPL Turun, Ini Alasan Laba Perbankan Diperkirakan Membaik pada akhir 2017)